Nantinya ketika kembali ke masyarakat, mereka memiliki kemampuan untuk berkontribusi positif
Badung, Bali (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama Kementerian Hukum dan HAM membekali kemampuan digitalisasi kepada warga binaan perempuan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II-A Kerobokan, Bali.
“Nantinya ketika kembali ke masyarakat, mereka memiliki kemampuan untuk berkontribusi positif,” kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga di Lapas Perempuan Kelas II-A Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Dua lembaga pemerintah itu menggandeng perusahaan telekomunikasi XL Axiata yang memberikan pemberdayaan ekonomi dengan mengembangkan keterampilan digital.
Bintang mengungkapkan salah satu tantangan yang dihadapi warga binaan perempuan setelah menjalani masa hukuman adalah stigma mantan narapidana.
Ia berharap dengan pemberdayaan ekonomi bertajuk SheInspire itu menjadi modal yang kuat kepada warga binaan perempuan itu saat kembali ke masyarakat di antaranya dengan memulai wirausaha.
Baca juga: Menteri Bintang: Perempuan berperan penting dalam pembangunan di desa
Baca juga: Anggota DPR minta Kementerian PPPA tambah program sosialisasi UU KIA
Selain memberikan pengalaman kerja, program itu juga sekaligus menanamkan motivasi berkontribusi positif bagi keluarga dan masyarakat.
Melalui pelatihan-pelatihan yang relevan, lanjut dia, diharapkan para warga binaan perempuan dapat mengembangkan potensi diri dan memperoleh penghasilan yang layak.
Senada dengan Menteri PPPA, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Pramella Yunidar Pasaribu berharap sinergi untuk pemberdayaan ekonomi itu penting untuk mengurangi angka residivis khususnya kalangan narapidana perempuan.
“Dengan meningkatkan kemampuan ekonomi mereka, diharapkan narapidana perempuan dapat hidup lebih mandiri dan tidak kembali mengulangi tindak pidana setelah bebas,” imbuhnya.
Pramela mengharapkan langkah nyata pemerintah dalam merehabilitasi sosial warga binaan perempuan itu dapat meningkatkan kualitas hidup individu yang produktif dan mandiri ketika kembali ke masyarakat.
Berdasarkan data laman Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) Publik Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, total warga binaan di 11 unit pelaksana teknis pemasyarakatan di Bali pada Senin (14/10) pukul 11.40 WIB mencapai 4.437 orang.
Dari jumlah itu, Lapas Perempuan Kelas II-A Kerobokan dihuni oleh 236 orang dari kapasitas 120 orang warga binaan.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024