“Hari ini kami akhiri pelatihan SIBI untuk 15 orang perwakilan perusahaan. Dengan ini mereka sudah dibekali ilmu untuk memberikan arahan sederhana dan agar dapat berkomunikasi dengan pegawai penyandang disabilitas dengan lebih baik,” kata Kepala Bidang Pembinaan, Pelatihan dan Produktivitas Disnaker Kota Batam Mohzaini di Batam, Senin.
Penutupan pelatihan bahasa isyarat dimulai dengan sejumlah peserta melakukan simulasi pembicaraan dengan menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi secara singkat.
Guru Sekolah Luar Biasa Batam sekaligus instruktur pelatihan, Sulastri, menjelaskan bahwa pelatihan ini dilakukan dengan metode interaktif selama 15 hari.
"Peserta sangat antusias karena kami menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dengan bernyanyi, membuat pantun, dan lain lain," ujarnya.
Sulastri juga menekankan pentingnya perusahaan untuk tidak memandang sebelah mata kemampuan penyandang disabilitas.
"Mereka memiliki keterampilan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan mereka juga berhak bekerja di usia produktif seperti orang lain," tambahnya.
Perusahaan-perusahaan yang dilibatkan merupakan yang sudah memiliki pegawai penyandang disabilitas serta yang ingin mulai merekrut.
Salah satu peserta pelatihan, Sabar, mengapresiasi kegiatan pelatihan tersebut dan berjanji untuk terus menyosialisasikan pembelajaran yang sudah didapatkan.
“Kami akan terus mengamalkan ilmu yang telah kami pelajari di tempat kerja. Pelatihan ini tidak hanya membantu kami belajar bahasa isyarat, tetapi juga mengajarkan kami tentang bagaimana memanusiakan manusia," tutupnya.
Baca juga: Pemkot Banjarbaru beri "teman tuli" bimtek bahasa isyarat
Baca juga: KPAI siapkan juru bahasa isyarat untuk anak difabel korban asusila
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024