Kabul (ANTARA News) - Pemimpin Taliban yang dicari-cari, Mullah Mohammad Omar, masih hidup dan memimpin perlawanan dari dalam Afghanistan. "Mullah Omar ada dan masih di Afghanistan, dan akan tetap berada di sini untuk memimpin jihad melawan tentara Amerika," kata Abdul-Hai Mutmaen yang mengaku juru bicara Taliban, Sabtu. Selama ini Afghanistan menyebut Pakistan menjadi tempat persembuyian Mullah Omar dan pemimpin Al-Qaeda Usama bin Laden, begitu juga Pakistan menyebut Afghanistan. Mutmaen, dari tempat yang tidak disebutkan, lewat telpon satelit kepada AFP mengatakan pemimpin Taliban dan pemimpin Al-Qaeda itu tidak bertemu sejak Taliban digulingkan pada 2001. "Osama bin Laden dan Mullah Omar terpisah satu sama lain. Masing-masing memilih jalan sendiri dan tidak berjumpa sejak 2001," kata Mutmaen. Dia mengatakan satu sama lain saling bersimpati, namun tidak berhubungan. "Perlawanan Taliban hanya dilakuan oleh kami sendiri, orang Afghanistan," katanya. Dia juga membantah pernyataan pejabat Afghanistan yang mengemukakan hampir semua serangan perlawanan di Afghanistan dilakukan oleh orang yang dilatih di Pakistan dan mendapat dukungan dari kelompok fundamentalis di sana. "Para pejuang tetap ada di Afganistan dan Taliban menganggap Pakistan sebagai lawan kami yang kedua," katanya. Mutmaen adalah juru bicara senior Taliban dan menjadi pejabat pemerintahan semasa Taliban berkuasa. Dia juga diduga kuat sebagai orang dekat Mullah Omar, yang masih berkeliaran sejak lima tahun lalu saat Taliban digulingkan Amerika Serikat. Mutmaen kepada pers tahun lalu mengatakan Mullah Omar menunjuk dirinya sebagai juru bicara bidang politik untuk gerakan perlawanan, namun dia sedikit sekali berhubungan dengan media. AFP belum dapat mengklarifikasi apakah yang berbicara benar-benar Mutmaen. Sekitar 40 ribu tentara, 30 ribu di antaranya adalah tentara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berada di Afghanistan. AS dan sekutunya yang disebut Aliansi Utara, menyerbu Afghanistan pada 2001 karena pemerintah Taliban tidak menyerahkan Osama bin Laden yang melakukan serangan 9 September di Amerika Serikat. (*)
Copyright © ANTARA 2006