Secara pelan, tapi pasti Ditjen Bimas Buddha berupaya memfasilitasi pendidikan sebagai bagian dari pendidikan nasional, untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas...
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan telah membentuk 49 Dhammasekha yakni lembaga pendidikan formal bercorak keagamaan Buddha yang setara madrasah dan tersebar di seluruh pelosok negeri.

"Sampai dengan tahun ini ada 49 Dhammasekha yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha Kemenag Supriyadi saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)  ke-19 Dirjen Bimas Buddha di Jakarta, Senin.

Dhammasekha terbagi menjadi empat jenjang, yaitu Nava Dhammasekha (Pendidikan Usia Dini), Mula Dhammasekha (Pendidikan Dasar), Muda Dhammasekha (Pendidikan Menengah Pertama), dan Uttama Dhammasekha (Pendidikan Menengah Kejuruan).

Supriyadi mengatakan Dhammasekha ini demi memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan dasar dan pendidikan menengah, serta untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Baca juga: Menag harap institusi pendidikan Dhammasekha bisa seperti MAN IC

Dari 49 Dhammasekha itu, lanjut dia, 19 diantaranya sudah dalam proses terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM).

"Secara pelan, tapi pasti Ditjen Bimas Buddha berupaya memfasilitasi pendidikan sebagai bagian dari pendidikan nasional, untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, berdaya saing, dan mampu memahami, serta meneladan ajaran luhur Buddha Gautama," kata Supriyadi.

Ia berharap sekolah Dhammasekha dapat menjadi idaman dan harapan umat Buddha dalam mengenyam pendidikan formal yang mengedepankan nilai-nilai luhur.

Ditjen Bimas Buddha, kata dia, tak henti mengajak berbagai pihak untuk menjadi mitra kerja dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.

Baca juga: Kemenag miliki 43 Dhammasekha yang setara madrasah

"Pendidikan Dhammasekha diharapkan mampu berperan mewujudkan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama Buddha. Kami perlu bersama-sama saling mendukung guna mewujudkan Dhammasekha sebagai program prioritas Ditjen Bimas Buddha," katanya.

Dalam peringatan HUT ke-19 Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi juga memaparkan berbagai capaian yang telah dilakukan direktorat tersebut, seperti peluncuran Dhammapada Braille atau kitab suci bagi pemeluk agama Buddha penyandang disabilitas netra.

Lalu ada Learning Management System (LMS) belajarbuddha.id yang menunjang peningkatan pembelajaran pendidikan keagamaan secara nasional dan mandiri.

Kemudian, perubahan bentuk Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda menjadi Institut Nalanda, hingga peletakan batu pertama pembangunan gedung layanan pendidikan STABN STABN Raden Wijaya Wonogiri, Jawa Tengah, setelah mendapatkan hibah tanah dari Pemkab Wonogiri seluas 83,776 meter persegi.

Baca juga: Dhammasekha Wujudkan Pendidikan Umat Buddha Semakin Berkualitas dan Komprehensif

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024