Palu (ANTARA News) - Jenazah dua warga Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tewas akibat amuk massa di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada dua pekan lalu (23/9), dievakuasi ke kampung halamannya, Masamba yang merupakan ibukota Kabupaten Luwu Utara, Sulsel. Kabid Humas Polda Sulteng AKBP M. Kilat di Palu, Sabtu, mengatakan jenazah Arham Badaruddin (32) dan Rendy Usman alias Wandy (20) yang ditemukan di Desa Pongge`e, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso, dievakuasi tim gabungan Polri/TNI hari Sabtu sekitar pukul 17.00 Wita. Polisi sendiri, katanya, telah menetapkan 11 warga desa Pongge`e sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut dan mereka saat ini sudah ditahan di Mapolda Sulteng di Palu. Menurut Kilat, ihwal pembunuhan dua warga Masamba tersebut berawal ketika banyak warga Desa Pongge`e turun ke jalan pasca eksekusi terhadap terpidana mati kasus kerusuhan Poso, Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu pada 22 September 2006. Saat itu, sejumlah warga berupaya menghentikan mobil yang dikendarai Arham dan Wandi, namun tidak digubris sehingga nyaris menyerempet massa sehingga menimbulkan kemarahan warga setempat. Warga kemudian menghakimi Arhan dan Wandi hingga tewas, lalu menguburnya di dekat Sungai Pongge`e atau sekitar dua kilometer dari tempat kejadian di ruas jalan Trans Sulawesi. Sementara mobil Kijang Pick-up yang dikendarai kedua korban lebih ditemukan sepekan lalu dalam keadaan rusak di sebuah jurang dekat desa Taripa, ibukota Kecamatan Pamona Timur. Setelah dua pekan melakukan pencarian, polisi akhirnya menemukan tempat jenazah kedua korban dikubur, namun sebelumnya sudah mengamankan 11 warga Pongge`e yang diduga terlibat melakukan penganiayaan. "Kedua jenazah sempat dilakukan otopsi di sekitar tempat penemuan sebelum dievakuasi menggunakan kendaraan petugas ke Masamba," demikian kilat.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006