Jakarta (ANTARA News),/b> - Mungkin hanya orang gila yang berani ngomelin seorang Wakil Presiden M Jusuf Kalla. Bagi Warga Negara Indonesia (WNI) tentulah akan berfikir ribuan kali untuk memarahi Wapres. Apalagi kalau "jabatannya" hanyalah, maaf seorang pelayan kafe. Namun ini benar terjadi. Yaa..seorang pelayan sebuah kafe benar-benar ngomelin seorang Wapres RI M Jusuf Kalla. "Kejadiannya di Spanyol, karena tak puasa saya dimarahin seorang pelayan (kafe)," kata wapres Jusuf Kalla di hadapan ratusan anggota KAHMI saat berbuka puasa bersama di kantor Wapres Jakarta, Sabtu. Saat itu, ujar Wapres, ia bersama 12 orang rombongan yang ikut lawatan dari Amerika Serikat berada di Madrid Spanyol. Sekitar pukul lima sore waktu setempat, rombongan mencari sebuh kafe untuk minum kopi. Kebetulan memang hampir semuanya sudah berniat untuk tidak berpuasa dengan alasan sedang dalam perjalanan atau musafir. Dan memang, saat itu rombongan baru saja melakukan perjalanan penerbangan dari Chichago Amerika Serikat kemudian transit di Frankfrut, Jerman, untuk kemudian menuju Madrid, Spanyol. "Kami pesan kopi. Pelayan datang terus bertanya, anda Muslim. yaa saya jawab. Lho kenapa tidak puasa, kata pelayan tadi," kata Wapres menceritakan kejadiannya. Akhirnya, kata Wapres, dia bersitegang dengan pelayan tersebut. Sang pelayan yang kemudian diketahui bernama Hamad berasal dari Maroko, mengotot "menasehati" wapres agar selalu berpuasa. Mesekipun sebelumnya juga dijelaskan bahwa rombongan tidak berpuasa karena sedang musafir. Namun bagi, Hamad, alasan musafir karena sedang dalam perjalanan dari Chichago ke Madrid bukan menjadi alasan yang logis untuk tidak berpuasa. Bagi Hamad, perjalanan menggunakan pesawat terbang yang hanya duduk saja bukan menjadi alasan yang tepat karena tidak ada kesulitan apa pun. "Oke akhirnya, dia (pelayan itu) bilang. Saya beri kopi tapi dengan satu syarat, besok puasa," kata Wapres menirukan ucapan pelayan itu, sambil tertawa. Bagi, Wapres, kejadian dimarahi seorang pelayan tersebut justru membuahkan hikmah baginya. "Hikmahnya menurut saya benar dia, janganlah gampangkan alasan musafir itu," kata Wapres. Meskipun memang dalam Al-guran dibolehkan seorang membatalkan puasanya atau tidak puasa karena sedang dalam perjalanan. Tetapi setidaknya tidak harus dengan mudahnya tidak berpuasa hanya karena sedang dalam perjalanan apalagi jika perjalanannya memang tidak mengalami hambatan apa pun, katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006