Besar harapan agar mereka dapat terus menyiarkan dan kembali ke Perbukitan Menoreh sebagai destinasi pariwisata olahraga di Kawasan Cagar Biosfer ini.
Kulon Progo (ANTARA) - Badan Otorita Borobudur (BOB) menyelenggarakan BiosfeRun 2024 untuk mendukung keberadaan Cagar Biosfer Merapi-Merbabu-Menoreh di Pagerharjo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur Agustin Peranginangin, di Kulon Progo, Minggu, mengatakan BiosfeRun diikuti tidak kurang dari 1.000 pelari trail untuk mendukung keberadaan Cagar Biosfer Merapi-Merbabu-Menoreh yang telah diresmikan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO semenjak 28 Oktober 2020.
"Kehadiran para pelari dimanfaatkan oleh Badan Otorita Borobudur untuk dapat berkolaborasi dalam mempromosikan pariwisata hijau di Perbukitan Menoreh dalam kemasan event sport tourism," kata Agustin Peranginangin.
Ia mengatakan pelari akan menjadi duta pariwisata hijau, bukan hanya pada saat mengikuti event, tetapi pada saat post-event.
"Besar harapan agar mereka dapat terus menyiarkan dan kembali ke Perbukitan Menoreh sebagai destinasi pariwisata olahraga di Kawasan Cagar Biosfer ini," katanya pula.
Lebih lanjut, Agustin Peranginangin menyatakan event trail run yang telah diselenggarakan kali ketiga ini semakin bertumbuh dengan kepesertaan pelari mancanegara yang berasal dari 32 negara, seperti Afghanistan, Australia, Bulgaria, India, Rusia, Swiss, Taiwan, Uganda, dan Zimbabwe; termasuk pelari trail dari Indonesia yang berasal dari Aceh, Banten, DKI Jakarta, DIY, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
BiosfeRun adalah re-branding event trail BOB Forest Run yang telah terselenggara dua kali pada tahun 2022 dan 2023.
Re-branding dimaksudkan agar dapat memperluas dampak dengan mengampanyekan cagar budaya sebagai bentuk nyata dari pariwisata hijau yang berkelanjutan.
"BiosfeRun diharapkan dapat menjadi perayaan dari seluruh pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha untuk mau ikut peduli dalam urusan konservasi sebagai core value kawasan destinasi," katanya lagi.
Ketua BPP DIY GKR Bendara menjelaskan bahwa event ini sangat positif bagi pariwisata Yogyakarta.
"Event seperti ini sangat positif karena dapat menampilkan bagian lain dari Yogyakarta selain Malioboro. Lari sudah sangat digandrungi wisatawan, sehingga event ini cocok untuk Yogyakarta khususnya untuk Kulon Progo," kata GKR Bendara.
Nuansa Sportainment dihadirkan pada BiosfeRun 2024 kali ini dengan turut melibatkan 120 penari Gedruk dan Topeng Ireng yang dibawakan oleh generasi muda desa Perbukitan Menoreh yang juga adalah bagian dalam melestarikan Cagar Biosfer Merapi-Merbabu-Menoreh.
Kedua tarian ini adalah simbolisme keselarasan terhadap alam yang dituangkan dalam bentuk rupa topeng untuk merepresentasikan kemarahan kepada perusak lingkungan.
BOB memanfaatkan momen ini sebagai upaya mengedukasi masyarakat dan juga pelari dengan cara yang lebih menghibur.
Atmosfer berkeringat, namun tetap dikemas menghibur dan memikat. BiosfeRun mengingatkan bahwa pelestarian dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Dengan demikian, kebermanfaatan ekonomi pun akan lebih hijau dan berkelanjutan. BiosfeRun 2024 menghadirkan booth-booth UMKM dari desa-desa yang terdapat di kawasan pelaksanaan pelaksanaan trail run ini, antara lain Desa Wisata Pagerharjo, Desa Wisata Pandanrejo, Pokdarwis Dewi Ayu, Desa Wisata Benowo, dan Desa Wisata Ngargoretno.
Direktur Utama Nusantara TV Randy Monthonaro Tampubolon mengungkapkan bahwa BiosfeRun adalah sebuah jawaban untuk masa depan yang berkelanjutan.
“Masyarakat pelari harus mau mendekat dengan alam, agar berkeringat dapat juga memberi manfaat kepada desa dan masyarakat setempat," katanya lagi.
Baca juga: Borobudur Banon Run 7 K gabungkan olahraga dan wisata
Baca juga: Fun run di Magelang tutup rangkaian Borobudur Marathon 2022
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024