Melalui kerja sama ini, kedua belah pihak akan berkolaborasi dalam mengatasi persoalan ketersediaan rumah
Jakarta (ANTARA) - Badan Bank Tanah dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berkolaborasi menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja berharap kolaborasi dengan SMF dalam pembangunan pemukiman dapat mengatasi backlog perumahan serta menciptakan multiplier effect yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

“MoU ini sejalan dengan tugas dan fungsi Badan Bank Tanah dalam menjamin ketersediaan tanah dalam rangka ekonomi berkeadilan, salah satunya untuk kepentingan umum,” kata Parman di Jakarta, Minggu.

Pemanfaatan lahan Badan Bank Tanah untuk pembangunan perumahan MBR akan terus diperluas di seluruh Indonesia yang menjadi hak pengelolaan lahan (HPL) Badan Bank Tanah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW).

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT SMF. Melalui kerja sama ini, kedua belah pihak akan berkolaborasi dalam mengatasi persoalan ketersediaan rumah (backlog).

Badan Bank Tanah melalui nota kesepahaman ini bakal menyediakan lahan dengan harga yang kompetitif. Sementara, SMF akan menyediakan pendanaan untuk pembangunan rumah tersebut.

Selain itu, SMF juga dapat menyalurkan dana CSR-nya untuk subjek-subjek reforma agraria di HPL Badan Bank Tanah.

Sementara itu, Direktur Sekuritisasi & Pembiayaan Sarana Multigriya Finansial Heliantopo mengatakan kolaborasi ini juga menegaskan komitmen kedua lembaga dalam mengatasi backlog perumahan di tanah air.

“Penandatanganan ini buat kami sangat penting. Karena saat ini backlog perumahan untuk kepemilikan kurang lebih 10 juta rumah dan backlog kelayakan itu kurang lebih 26 juta,” ujar Heliantopo.

Angka backlog hunian di Indonesia masih sangat tinggi. Merujuk data Kementerian PUPR, saat ini masih dibutuhkan 12,7 juta unit rumah demi mewujudkan Indonesia zero backlog.

Menurut Heliantopo, dukungan dari Badan Bank Tanah merupakan peluang yang sangat baik dalam mengakselerasi penyediaan rumah MBR.

Selain itu, dengan kolaborasi ini, SMF dapat menyediakan rumah MBR dengan spesifikasi yang lebih bagus dan layak.

“Ini memperlihatkan kolaborasi yang dilakukan dengan dukungan Badan Bank Tanah dengan perbankan serta pengembang, kita bisa buat dengan harga yang sama seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), itu rumahnya lebih bagus dan lebih layak. Kita akan buat hal yang sama di seluruh Indonesia terkait pemanfaatan lahan Badan Bank Tanah untuk MBR,” katanya.

Ke depan, SMF berencana untuk menyediakan rumah bagi ASN yang bekerja di IKN dan sekitarnya. Adapun saat ini dua HPL Badan Bank Tanah di Kabupaten Kendal dan Brebes, Jawa Tengah, seluas total 4,3 ha telah dimanfaatkan untuk pembangunan rumah MBR melalui kolaborasi dengan Kementerian PUPR, Perumnas, Bank BTN, dan SMF.

Baca juga: Bank Tanah: 2.900 hektare disiapkan untuk industri sapi perah di Poso
Baca juga: Badan Bank Tanah menangkan gugatan atas klaim lahan Bandara IKN
Baca juga: SMF bersama ADB siapkan pembiayaan rumah untuk pekerja informal

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024