Malang (ANTARA News) - Cawapres M Jusuf Kalla menerima keluhan para perajin tempe soal pasokan bahan baku kedelai dan isi tabung gas yang tidak sesuai standar.
Perajin tempe mengemukakan hal itu kepada Jusuf Kalla yang mengunjungi sentra perajin tempe di Sentra Kerajinan Tempe Sanan, Jalan Sanan Purwantoro, Blimbing, Malang.
"Para perajin mengeluhkan pasokan bahan baku kedelai dan isi tabung gas yang berkurang. Ini harus segera diselesaikan," kata cawapres nomer urut 2 itu.
Kunjungan di Malang itu merupakan rangkaian safari kampanye di Jawa Timur.
Saat bertemu perajin tempe di Malang itu, Jusuf Kalla menegaskan bahwa sentra-sentra perajin harus terus dikembangkan.
"Persoalan utamanya, pertama, ketersediaan pasokan bahan baku serta pasokan gas dan pemasaran yang lebih luas," kata Jusuf Kalla.
Menurut Jusuf Kalla, persoalan seperti itulah yang harus diselesaikan pemerintah, karena itu pasangan Jokowi-JK akan terus mendengar dan menyerap aspirasi masyarakat sehingga bisa memberikan solusi terbaik.
"Kedelai lokal dan impor, padahal kedelai lokal diakui lebih gurih karena itu produksi kedelai lokal harus ditingkatkan," kata Jusuf Kalla.
Selain persoalan pasokan gas dan kedelai, Jusuf Kalla juga menekankan perlunya dikembangkan koperasi untuk mewadahi sentra-sentra perajin UMKM seperti ini.
Sebelumnya, saat berdialog dengan para perajin tempe mengeluhkan soal isi tabung gas tiga kilogram yang berkurang.
Menurut mereka biasanya tabung gas isi tiga kilogram bisa digunakan selama enam jam nonstop, namun saat ini hanya bisa digunakan selama 4,5 jam.
Mendengar keluhan para perajin tersebut Jusuf Kalla sempat melakukan kontak langsung ke Dirut PT Pertamina, Karen Agustiawan.
Dua kali dikontak, HP Karen tidak bisa tersambung hanya terdengar nada di luar jangkauan.
"Saya sudah telepon Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan tapi nggak nyambung, tapi nanti akan saya bicarakan persolan ini," kata Jusuf Kalla.
Pilpres 2014 pada 9 Juli akan diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014