Mungkin, saya katakan, agak terlalu berlebihan.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Chairul Tanjung, menilai pernyataan calon presiden Prabowo Subianto terkait dengan kebocoran anggaran hingga sekitar Rp7.200 triliun dapat dinilai sebagai hal yang berlebihan.
"Mungkin, saya katakan, agak terlalu berlebihan," katanya kepada wartawan setelah mengantar keberangkatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa.
Sebagaimana diketahui, calon Presiden Prabowo Subianto berjanji akan menutup kebocoran uang negara yang kemudian digunakan kepentingan masyarakat banyak.
Dalam debat capres bertema Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial di Jakarta (15/6), Prabowo mengutip berdasarkan data dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad bahwa kebocoran uang negara mencapai Rp7.200 triliun.
Menko Perekonomian mengingatkan bahwa APBN saja tidak mencapai angka tersebut sehingga kemungkinan yang dibicarakan adalah potensi kebocoran.
Chairul Tanjung juga mengingatkan bahwa pengawasan anggaran negara sudah luar biasa sebagaimana dilakukan sejumlah instansi seperti KPK, Kejaksaan Agung, BPK, dan BPKB.
Ia juga menyatakan bahwa Presiden Yudhoyono juga menyatakan angka kebocoran sebesar itu didapat dari mana.
"Mungkin harus ditanyakan ke pak Hatta (Hatta Rajasa, calon wakil presiden Prabowo yang sebelumnya menjabat sebagai Menko Perekonomian)," kata Chairul.
Sementara itu, juru bicara KPK Johan Budi menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menyebut angka kebocoran sebesar itu, melainkan angka dimaksud adalah potensi kebocoran anggaran.
(M040)
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014