Solo (ANTARA) - Mempertahankan emas cabang tenis kursi roda di dua edisi Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas), Sarjiyanto menyebut chemistry menjadi kunci kesuksesan.

Sarjiyanto bersama dengan Sukasno yang turun di nomor ganda putra menggondol emas usai menumbangkan duet Jawa Barat, Indra Maulana/Irman Mandiansyah 2-0 (6-3 dan 6-3) pada babak final para tenis kursi roda nomor ganda putra yang berlangsung di Lapangan Tenis Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat.

"Sebelum bertanding di kamar saya sering ngobrol dengan pak Sukasno untuk kemajuan, untuk meningkatkan chemistry-nya. Meskipun saya sudah lama bermain di tenis meskipun Bapak Sukasno belum lama dan usianya lebih tua, saya mengikuti arah-arahan beliau, saya serap yang baik lalu yang tidak baik nanti saya olah sendiri untuk menjadi baik," kata Sarjiyanto kepada pewarta, Sabtu.

Sarjiyanto sebelumnya harus berganti rekan yang berbeda dengan di Peparnas Papua 2020 dan baru menjalani latihan bersama dengan Sukasno selama dua bulan.

Atlet berusia 47 tahun tersebut sebelumnya sempat menekuni cabang para atletik lalu memulai karir di para bulu tangkis sebelum mantap memilih cabang tenis kursi roda pada tahun 2018.

Baca juga: Siti Hanna rasakan atmosfer persaingan yang ketat di tenis kursi roda

Menurut Sarjiyanto dalam proses adaptasi saat bermain tenis kursi roda begitu sulit terutama ketika melakukan manuver-manuver menggunakan kursi roda.

"Saya sendiri bermain tenis kursi roda perpindahan dari bulu tangkis dari 2018. Pindah ke tenis kursi roda lapangan dan menemui kendala pada awalnya terutama untuk adaptasi dengan manuver-manuvernya karena dari raket kecil menjadi raket besar lalu tangan buat ngayuh kursi roda," kata Sarjiyanto.

"Sangat beda sekali adaptasi dari cara pukulan, gaya dan teknik lalu cara pegang raket juga sangat berbeda. Sangat sulit sebenarnya, tapi saya bekerja keras dan tidak pantang menyerah, meskipun banyak halang rintangan saya tetap berusaha untuk melakukan yang baik," imbuh Sarjiyanto.

Sumbangan satu medali emas di nomor ganda putra, membuat Yogyakarta kini menjadi juara umum cabang tenis kursi roda Peparnas 2024. Yogyakarta total mengemas enam medali, yaitu tiga medali emas, satu perak, dan dua perunggu.

Sedangkan di peringkat kedua diikuti Papua yang mengemas total empat medali yaitu satu emas, satu perak, dan dua perunggu. Sementara peringkat ketiga dihuni oleh Jawa Barat yang mengumpulkan total empat medali yakni dua perak dan dua perunggu.

Baca juga: Kevin Sanjaya bersiap bertanding di Turki usai raih medali emas

Baca juga: Agus Fitriadi, tuai prestasi usai taklukkan frustrasi karena amputasi

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024