Seoul (ANTARA) - Korea Selatan telah mengirim pesawat tanpa awak yang membawa selebaran propaganda anti-Korea Utara melintasi Pyongyang sebanyak tiga kali pada bulan ini, menurut Media lokal Korea Utara.

Rodong Sinmun, surat kabar utama Korea Utara, serta radio dan TV negara, pada Sabtu melaporkan berita tersebut dengan memuat pernyataan dari kementerian luar negeri Utara yang dikeluarkan sehari sebelumnya.

Tidak biasa bagi Korea Utara untuk mempublikasikan pengiriman selebaran propaganda anti-Korea Utara dari Selatan di outlet berita yang ditujukan terutama untuk warga lokal.

Namun, Korea Utara sering menggunakan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), outlet berita asingnya, untuk mengkritik langkah-langkah semacam itu.

Rodong Shinmun dan Korean Central TV menunjukkan gambar pesawat tanpa awak yang terlihat di langit malam di atas Pyongyang dan selebaran anti-Korea Utara yang diduga dijatuhkan dari penerbangan tersebut.

Gambar-gambar itu pertama kali disebarkan oleh KCNA sehari sebelumnya.

Keputusan untuk mempublikasikan pernyataan kementerian luar negeri di antara warga Korea Utara, meskipun ada implikasi potensi masalah dengan pertahanan udara Pyongyang, tampaknya bertujuan untuk membenarkan karakterisasi pemimpin Kim Jong-un tentang hubungan antar-Korea sebagai hubungan antara "dua negara yang saling bermusuhan" pada akhir tahun lalu.

Beberapa analis berpendapat bahwa pengungkapan itu bisa menjadi langkah strategis untuk membangkitkan sentimen anti-Korea Selatan di kalangan penduduknya yang membuka jalan bagi kemungkinan amandemen konstitusional yang mendukung teori dua negara.

Pada Jumat, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengklaim bahwa drone Korea Selatan yang membawa selebaran terdeteksi di langit malam di atas Pyongyang pada 3 Oktober, serta pada Rabu dan Kamis minggu ini, dan mengancam akan menanggapi dengan kekuatan jika penerbangan semacam itu terjadi kembali.

Namun, Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun mengatakan bahwa dia tidak dapat mengonfirmasi klaim Korea Utara tersebut.

Sumber : Yonhap

Baca juga: Korea Selatan akan memulai produksi senjata laser anti-pesawat
Baca juga: Korsel akan lipat gandakan produksi drone pada 2026 untuk hadapi Korut

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024