Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) perlu mengoptimalkan tiga pokok prioritas terkait digitalisasi untuk mendukung kemajuan Indonesia di masa depan.

"Berantas judi online, Kecepatan internet, dan Perlindungan Data Pribadi," kata Budi saat menjelaskan tiga pokok prioritas tersebut dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu.

Budi mengatakan judi online menjadi salah satu pokok prioritas yang harus diselesaikan mengingat hingga saat ini praktik ilegal itu masih terus berlangsung di ruang digital Indonesia.

Meski saat ini pihaknya sudah gencar melakukan pemberantasan judi online dengan penutupan berbagai akses di ruang digital, namun pengembang judi online masih saja memburu masyarakat Indonesia.

Baca juga: Kemenkominfo percepat pemaduan layanan digital nasional

Baca juga: Menkominfo luncurkan dua buku pembangunan digital nasional


Akhirnya masih tetap ada masyarakat yang terjerat dan menjadi korban dari judi online, tak sedikit terjadi kasus kriminal seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) karena masyarakat mengalami masalah finansial akibat judi online.

“Siapa pun yang akan menjadi Menteri Kominfo ke depan, perjuangan memberantas judi online harus terus dilakukan. Saya berharap pemberantasan judi online tidak boleh berhenti,” ujar Budi.

Selanjutnya untuk pokok prioritas kedua, Budi berpendapat bahwa kecepatan internet memang perlu diperhatikan secara lebih dan ditingkatkan di Indonesia agar transformasi digital nasional dapat bersaing dengan proses transformasi digital di negara-negara maju.

Ia berpendapat bahwa dalam satu dekade terakhir memang sudah ada peningkatan kecepatan internet yang signifikan hingga 10 kali lipat, namun dengan pesatnya perkembangan inovasi teknologi yang membutuhkan konektivitas berkecepatan lebih tinggi mengharuskan Indonesia lebih masif melakukan peningkatan kualitas dan perluasan cakupan konektivitas.

Ia mencontohkan salah satu teknologi yang membutuhkan kecepatan internet yang sangat tinggi ialah kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) yang lebih kompleks seperti autonomous car yang membutuhkan kecepatan internet 1 juta Mbps.

Agar teknologi-teknologi AI futuristik dan solutif seperti contoh itu bisa digunakan di Indonesia, maka mau tidak mau peningkatan kecepatan internet perlu dikejar.

"Saya berharap kecepatan internet di masa yang akan datang lebih baik lagi dari sekarang,” kata Budi.

Terakhir, isu prioritas ketiga yang membutuhkan penanganan lebih baik di masa mendatang ialah terkait dengan Pelindungan Data Pribadi atau PDP.

Hal ini tidak terlepas dari peningkatan perhatian terhadap keamanan siber yang dalam beberapa waktu terakhir menarik perhatian masyarakat dunia.

Kecepatan penanganan kebocoran data hingga penguatan mitigasi menurutnya perlu ditingkatkan agar tata kelola perlindungan data pribadi dapat menjadi lebih baik.

“Baik dari aspek teknologinya, human capital maupun dalam urusan tata kelola governance-nya harus diperhatikan sebaik-baiknya," ungkapnya.

Tak lupa, Budi berpesan kepada masyarakat untuk ikut mengambil bagian mengawal peningkatan terhadap tiga pokok prioritas tersebut mengingat masyarakat merupakan sumber daya terbaik untuk mewujudkan optimalisasi transformasi digital nasional di masa depan.

"Ini persoalan kepentingan bersama, kepentingan masyarakat dan generasi yang akan datang karena digitalisasi adalah sarana atau enabler yang paling dahsyat untuk mengungkit Indonesia sebagai negara maju," tutupnya.

Baca juga: Wamenkominfo tantang mahasiswa jadi pionir teknologi digital nasional

Baca juga: Kemenkominfo melibatkan swasta dalam mewujudkan Visi Indonesia Digital

Baca juga: Pemerintah benahi transformasi digital seiring perkembangan teknologi

 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024