Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Moh Zaki Ubaidillah menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia dari Kejuaraan Dunia Junior 2024 setelah kalah di babak semifinal, Sabtu.

Dalam laga yang berlangsung di Nanchang International Sports Center Gymnasium China, Ubed, sapaan akrabnya takluk dari wakil tuan rumah Wang Zi Jun 19-21, 20-22.

Ubed sebenarnya memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan karena selalu unggul di awal baik di gim pertama maupun kedua namun masuk ke separuh akhir pertandingan, lawan mampu mengejar dan membalikkan keadaan.

Hal ini cukup disesali atlet kelahiran Sampang, 26 Juni 2007 itu.

“Gim pertama maupun kedua saya sudah unggul tapi terkejar karena saya kehilangan fokus,” kata Ubed, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.

“Jadinya saya banyak melakukan kesalahan sendiri dan ingin cepat-cepat mematikan lawan padahal secara pola permainan saya sudah tahu apa yang harus diterapkan. Di sisi lain, lawan bermain rapi dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujarnya melanjutkan.

Walau langkahnya terhenti di babak semifinal, Ubed tetap bersyukur atas pencapaiannya. Selain itu, ia pun bertekad untuk terus meningkatkan performa.

Baca juga: Isyana/Rinjani maju ke semifinal Kejuaraan Dunia Junior

“Saya tetap mengucap syukur alhamdulillah bisa sampai di sini, bisa dapat medali tapi saya belum puas,” kata Ubed.

“Dari Kejuaraan Dunia Junior saya pertama ini, banyak yang harus saya tingkatkan dari sisi fisik dan tekniknya,” tambah Ubed yang masih memiliki satu kali kesempatan lagi tampil di level junior tahun depan.

Indonesia masih memiliki satu wakil yang akan bertanding di babak semifinal.

Ganda putri Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine akan bersua Ririna Hiramoto/Aya Tamaki dari Jepang.

Saat babak semifinal Piala Suhandinata pekan lalu, kedua pasangan sempat bertemu yang dimenangkan oleh Isyana Rinjani 66-59 (11-8).

Baca juga: Langkah Richie dan Darren/Bernadine terhenti di perempat final
Baca juga: Ubed ke semifinal, pastikan satu medali Kejuaraan Dunia Junior


Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024