Jakarta (ANTARA) -
Komite Donor Darah Indonesia (KDDI) menjalin kemitraan dengan para pendonor guna mengapresiasi para pendonor rutin sekaligus meningkatkan ketersediaan darah secara nasional.
 
Dalam konferensi pers di Kantor Sekretariat Pusat KDDI, Jakarta Pusat pada Sabtu, Ketua KDDI Edward Napitupulu menjelaskan niat baik tersebut diimplementasikan melalui seminar nasional bertajuk “Memaknai Lebih Dalam Donor Darah di Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Teknologi Maju”.
 
“Kami semua orang-orang yang tadi tidak saling mengenal, tetapi karena darah kami bisa menjadi satu kesatuan untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara. Kami sadar bahwa ketiadaan pendonor akan membuat banyak kesulitan bagi pasien-pasien yang membutuhkan darah. Oleh karena itu, kami akan melakukan seminar nasional untuk mempertemukan para pendonor dan pakar kesehatan di bidang darah,” kata Edward.
 
Pihaknya menilai, selama ini para pendonor darah yang merupakan pahlawan kemanusiaan tanpa nama tersebut semakin minim mendapatkan apresiasi dari waktu ke waktu. Akibatnya, kegiatan dan manfaat dari mendonor darah juga kurang mendapatkan atensi dari masyarakat.
 
Kondisi yang demikian, menurutnya, jelas memprihatinkan sekaligus membahayakan sebab WHO menganjurkan ketersediaan darah setiap negara minimal 2 persen dari total jumlah penduduk. Sementara itu, ia menyebutkan jumlah penduduk di Indonesia per semester 1 tahun 2024 menurut Ditjen Dukcapil Kemendagri berkisar 282 juta jiwa penduduk.
   
Itu artinya, lanjut dia, Indonesia idealnya memiliki persediaan kantong darah sekitar 5,6 juta per tahun. Akan tetapi, kondisi yang terjadi malah sebaliknya, Edward mengatakan Indonesia justru masih kekurangan kantong darah sebanyak 1,4 juta per tahun.
 
“Jadi melalui kehadiran KDDI, termasuk seminar nasional mendatang, kami ingin menggalakkan dan mendorong generasi muda untuk tergerak berpartisipasi dalam kegiatan donor darah sekaligus mengapresiasi para pendonor rutin, baik yang sudah terdata di Palang Merah Indonesia (PMI), maupun yang belum,” imbuhnya.
 
Sebagai informasi, seminar nasional tersebut akan dilaksanakan di Aula Siwabessy , Kementerian Kesehatan pada Selasa (15/10) dengan menghadirkan narasumber kunci Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua PMI Kota Bandung-Jawa Barat, ahli hukum kesehatan serta perwakilan pendonor.

 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024