Kenapa yang seperti itu tidak kita buat layanan parkir
Jakarta (ANTARA) - Calon gubernur DKI nomor urut 3 Pramono Anung berjanji membangunkan gedung parkir untuk mengurai kemacetan di kawasan Senopati dan Gunawarman, Jakarta Selatan dengan memanfaatkan lahan yang tersedia di kawasan tersebut.

"Kenapa yang seperti itu tidak kita buat layanan parkir (valet)," ujar Pramono di acara Ngopi Bareng Mas Pram di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Pengamat nilai visi dan misi cagub DKI untuk atasi macet realistis

Dia menilai kemacetan di kawasan itu tidak akan terselesaikan jika masih ada mobil yang parkir di pinggir kedua jalan tersebut.

Karena itu, jika ia terpilih, akan membangun gedung parkir di kawasan Senopati dan Gunawarman.

Pasalnya di wilayah itu terdapat tanah milik PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) yang luasnya 8.000 meter. Kemudian, wilayah Blok S juga ada sekolah yang luasnya hampir satu hektare.

Baca juga: Enam program yang harus berlanjut untuk atasi masalah di Jakarta

"Jika nantinya dibikin di situ, maka tidak boleh lagi ada mobil yang parkir di pinggir jalan," ujarnya.

Selain itu, keberadaan gedung parkir akan membuka lapangan kerja baru dan sumber pemasukan yang baru bagi Pemprov DKI Jakarta.

Dikatakan oleh Pramono, untuk memimpin Jakarta itu harus penuh dengan terobosan.

"Enggak bisa dengan cara yang konvensional hanya kemudian menghabiskan waktu menikmati jabatannya," ucapnya.

Selain itu, Pramono ingin membebaskan 15 golongan yang sekarang ini sudah naik Transjakarta gratis, agar juga gratis naik MRT dan LRT.

Baca juga: APBD Perubahan DKI fokus untuk penanganan banjir dan stunting

Adapun dari 15 golongan ini antara lain ASN di Pemprov DKI, pemilik Kartu Jakarta Pintar, penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa), tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) itu juga menilai perlu ada angkutan Transjabodetabek untuk bisa mengurai macet di Jakarta. Terlebih, Jakarta ke depan masuk dalam kawasan aglomerasi Jabodetabekjur.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024