Jakarta (ANTARA News) - Timnas balap sepeda Indonesia yang dipersiapkan untuk Asian Games akan dievaluasi setelah gagal meraih hasil terbaik pada kejuaraan internasional Tour de Singkarak (TdS) 2014 di Sumatra Barat, 7-15 Juni.
Pada kejuaraan yang diprakarsai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini, Timnas Indonesia hanya mampu berada diperingkat sembilan dari 18 tim yang turun dan terlempar dari 10 besar pebalap tercepat secara umum.
"Memang hasilnya belum maksimal. Makanya setelah kejuaraan ini kami akan melakukan evaluasai demi mempersiapkan atlet untuk turun dikejuaraan berikutnya," kata manajer Timnas Indonesia, Endang Subagyo di Padang, Senin.
Timnas Indonesia kejuaraan yang masuk kalender UCI ini menurunkan delapan pebalap yang selama ini menjalani pemusatan latihan yaitu Ryan Areihaan, Fatahillah Abdullah, Bambang Suryadi, Agung Alisyahbana, Aiman Cahyadi, Suparman, Robin Manulang dan Hari Fitriyanto.
Menurut dia, hasil kurang maksimal pada kejuaraan yang berhadiah total Rp1,3 miliar ini disebabkan beberapa hal diantaranya adalah pebalap belum pada kondisi terbaik. Apalagi tiga hari sebelumnya baru pulang dari Kazakhstan yang berbeda karakter cuacanya.
"Mental juga menjadi catatan. Makanya harus segera diperbaiki. Yang jelas kami akan semaksimal mungkin untuk membina atlet potensial ini," katanya menambahkan.
Aiman Cahyadi dan kawan-kawan pada awal kejuaraan dengan total jarak tempuh 1.250 kilometer yang terbagi atas sembilan etape tampil cukup bagus. Hasilnya secara tim bisa masuk tiga besar sedangkan Aiman mampu mendapatkan Kaos Merah Putih tanda pebalap Asia Tenggara tercepat.
Namun, memasuki etape kedua prestasi pebalap Timnas Indonesia terus tertahan dan berdampak pada posisi di klasemen sementara. Posisi puncak langsung direbut oleh pebalap Pegasus Continental Cycling Team Jakarta, Dadi Suryadi.
Timnas sebenarnya memberikan perlawanan bersama pebalap lain yaitu Bambang Suryadi. Namun, upaya yang dilakukan pebalap United Bike Kencana Malang belum bisa mengungguli cacatan waktu Dadi Suryadi.
"Dietape delapan kita jauh tertinggal. Makanya catatan waktu secara tim melorot tajam. Hasilnya kita terlempar dari lima besar," kata salah satu pebalap Timnas Indonesia, Fatahillah Abdullah.
Etape delapan dari Sawahlunto menuju Solok Selatan merupakan rute paling berat di Tour de Singkarak. Di rute ini terdapat tanjakan paling tinggi tepatnya di Bukit Sileh Solok. Selain itu juga terdapat beberapa tidak sprint. Adapun juara dalam kejuaraan ini adalah Amir Zargari dari tim Pishgaman Yazd Iran.
Menurut dia, hasil Tour de Singkarak 2014 akan dijadikan bekal untuk mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan yang lebih tinggi termasuk Asian Games. Dukungan dari PB ISSI juga sangat dibutuhkan karena selama ini dianggap belum maksimal.
(B016/R010)
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014