Seminar ini menjadi upaya edukasi untuk menyadarkan masyarakat khususnya warga gereja terkait pentingnya hak suara
Jakarta (ANTARA) - Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sinode Wilayah Jawa Barat berkomitmen mewujudkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta yang asik dan penting demi kemajuan Jakarta ke depan.
 
"Sosialisasi berupa seminar atau talkshow ini penting bagi masyarakat kita semua termasuk warga gereja untuk peduli terhadap penyelenggaraan pilkada di Jakarta," kata Sekretaris Umum Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sinode Wilayah Jawa Barat, Nathanael Setiadi di kawasan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat, Sabtu.

Baca juga: Ada empat potensi pelanggaran dalam Pilkada DKI di Jaksel
 
Menurut Nathanael masyarakat harus peduli terhadap isu kebangsaan seperti pilkada serentak ini. Hal ini menyangkut permasalahan, perhatian, dan dukungan yang ada di Jakarta untuk lima tahun ke depan.
 
"Penyelenggaraan pilkada tahun ini jadi penting untuk dicermati karena ini pertama kali mencakup seluruh provinsi, kabupaten, kota, kalau dulu hanya sejumlah provinsi, kabupaten, kota saja, tapi tahun ini betul-betul serentak," ujar Nathanael.
 
Selain itu, Pilkada Jakarta 2024 ini harus dianggap penting oleh masyarakat karena nantinya pemimpin terpilih akan membawa perubahan terhadap Jakarta mulai dari pendidikan, masalah banjir, kemacetan, dan lain sebagainya.

Baca juga: Polisi sebut penyebaran hoaks hal krusial dalam kampanye Pilkada DKI
 
Lebih lanjut, Nathanael menjelaskan, seminar bertajuk "Pilkada Asyik, Pilkada Penting" ini bukan berisi pengenalan terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Seminar ini menjadi upaya edukasi untuk menyadarkan masyarakat khususnya warga gereja terkait pentingnya hak suara.
 
"Kita akan terus mengawal pilkada dengan aman, lancar, karena ini menjadi forum kebersamaan. Ada berbagai macam komunitas yang punya hak pilih agar bisa terlibat dalam pesta demokrasi ini, ini deklarasi bersama agar pilkada yg penting ini bisa jadi pilkada yang asik," jelas Nathanael.
Sekretaris 1 GKI Sinode Wilayah Jawa Barat Darwin Darmawan dalam talkshow bertajuk "Pilkada Asyik, Pilkada Penting" di kawasan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat, Sabtu (12/10/2024). ANTARA/Siti Nurhaliza


Sementara itu, Sekretaris 1 GKI Sinode Wilayah Jawa Barat Darwin Darmawan yang juga menjadi salah satu pemateri seminar mengatakan, masyarakat harus menjadi pemilih yang cerdas dalam pelaksanaan Pilkada Jakarta 2024 ini.
 
Darwin menggarisbawahi pentingnya masyarakat melihat rekam jejak setiap pasangan calon yang ada, agar pemimpin Jakarta ke depannya merupakan sosok yang bijak dalam mengambil keputusan ataupun kebijakan.
 
"Rekam jejak oke, tidak bagi-bagi jabatan sembarangan, ini lah yang bikin pilkada asik. Realistis, demokrasi kita tidak sempurna, dan memang tidak ada yang sempurna, namanya sistem pasti ada kelemahan," kata Darwin.

Baca juga: Bamus targetkan pengesahan RAPBD 2025 sebelum Pilkada 
 
Menurut Darwin, demokrasi di Indonesia ini seharusnya menjadi sederhana karena semua keputusannya dari rakyat. Oleh karena itu, Darwin berharap masyarakat tidak menyerah dalam membangun demokrasi yang asik, dan mencipta warga negara yang bertanggung jawab.
 
"Kita harus jadi warga negara yang tanggung jawab, rakyat yang harus kritis, kita harus melihat berbagai penyimpangan yang ada agar negara ini tidak belok kemana-mana, perlu diingat tujuan kita menjadikan Pilkada yang asik karena ini merupakan momen yang penting," ucap Darwin.
 
Turut hadir menjadi pembicara anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang diwakili Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Hubungan Masyarakat Astri Megatari yang memberikan paparan terkait cara menjadi pemilih yang cerdas, pengecekan daftar pemilih tetap (DPT), dan tahapan pemilihan gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
 
Lalu hadir juga Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta Burhanuddin yang memberikan paparan terkait pemetaan kerawanan pemilu dan pilkada serentak 2024.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024