Palangka Raya (ANTARA) -
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran memimpin penanaman perdana komoditas padi gogo di Desa Belangi, Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya (Mura).
 
"Penanaman padi gogo ini merupakan salah satu solusi dari pemerintah agar masyarakat bisa bertahan hidup. Untuk kemajuan SDM, kita mengusulkan untuk mekanisasi melalui alat traktor, sehingga tidak lagi dengan cara membakar lahan tetapi dengan mekanisasi," kata Sugianto saat dihubungi dari Palangka Raya, Kalteng, Sabtu.
 
Dia menjelaskan pelaksanaan program pusat yakni mewujudkan lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah, salah satu lokasinya adalah di wilayah Kecamatan Laung Tuhup tersebut.
 
Menurutnya, program lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah seluas 1 juta hektare, memberi banyak manfaat, salah satunya diharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Pusat baik pada sektor pendidikan, pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
 
"Kita harapkan Pemerintah Pusat juga memberikan perhatian dan regulasi hukum untuk melindungi kawasan hutan adat Dayak," tuturnya.
 
Oleh karenanya Sugianto Sabran mengajak generasi muda di Kalimantan Tengah untuk ikut ambil bagian dalam mewujudkan lumbung pangan nasional tersebut.
 
"Insha Allah Provinsi Kalimantan Tengah akan mengambil bagian dari 1 juta hektare tersebut," jelasnya.
 
Di sisi lain Penjabat Bupati Murung Raya Hermon menambahkan kegiatan penanaman padi gogo di Kecamatan Laung Tuhup ini merupakan lokasi ketiga dari sepuluh kecamatan yang diusulkan untuk lumbung pangan nasional di kabupaten setempat.
 
"Lahan yang tersedia semuanya ada 10 ribu hektare dan itu dibagi di sepuluh kecamatan. Dua Kecamatan yang sudah dilakukan penanaman padi gogo adalah Tanah Siang dan Tanah Siang Selatan. Penanaman ini terus berlanjut sampai selesai di sepuluh kecamatan," paparnya.

Baca juga: Kalteng berkomitmen sukseskan perluasan tanam padi 64.326 hektare
Baca juga: Gubernur Kalteng sebut pembangunan RMU wujudkan kemandirian pangan
Baca juga: Barito Timur peroleh alokasi program optimasi lahan rawa 1.500 hektare

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024