Lewat kartu Indonesia Pintar, pembangunan manusia Indonesia seutuhnya bukan lagi basa basi atau wacana, tapi benar-benar menjadi karya nyata, sehingga pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Jokowi, negeri ini bisa punya SDM yang produktif."

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Tim Sukses capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, M. Hanif Dhakiri menilai kartu Indonesia Pintar merupakan bukti keseriusan Jokowi dalam rangka mencerdaskan manusia Indonesia.

Menurut dia, kartu Indonesia Pintar merupakan bukti nyata keseriusan Jokowi dalam bidang pendidikan, guna menghasilkan sumber daya manusia yang produktif.

"Lewat kartu Indonesia Pintar, pembangunan manusia Indonesia seutuhnya bukan lagi basa basi atau wacana, tapi benar-benar menjadi karya nyata, sehingga pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Jokowi, negeri ini bisa punya SDM yang produktif," kata Hanif dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Ditambahkannya, SDM yang produktif dipercaya bisa meningkatkan produktivitas dan menambah daya saing Indonesia di hadapan dunia.

Lebih lanjut, Hanif mengatakan kartu Indonesia pintar yang diusung Jokowi-JK merupakan bukti keseriusan pasangan capres-cawapres nomor urut dua itu untuk melakukan revolusi mental bagi masyarakat Tanah Air.

Terlebih, program wajib belajar 12 tahun tetap akan diprioritaskan dalam pemerintahan Jokowi, jika kelak memenangi Pilpres 2014, sehingga para orang tua tidak lagi resah pada pendidikan anak karena diberikan gratis oleh negara.

"Ke depan, masyarakat Indonesia tidak perlu memikirkan biaya pendidikan yang selama ini membelenggu mayoritas penduduk, terutama yang berpenghasilan pas-pasan," ujarnya.

Dalam debat capres Minggu (15/6) malam, capres Jokowi memaparkan konsep pembangunan ekonomi yang harus dimulai dari pembangunan manusia.

"Pembangunan ekonomi dimulai dari pembangunan manusianya melalui pendidikan dan melalui revolusi mental," kata Jokowi dalam debat capres tersebut.

Dengan membangun manusianya, maka dapat membuat bangsa Indonesia menjadi lebih cerdas dan produktif sehingga berdampak meningkatkan daya saing Indonesia.

Ada pun terhadap rakyat kurang mampu, menurut dia, untuk meningkatkan pendidikan melalui bantuan kartu Indonesia pintar serta untuk pelayanan kesehatan melalui kartu Indonesia sehat.

Pemilu Presiden 2014 diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres yakni pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (A062/C004)

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014