kita akan segera bikin MoU, termasuk di dalamnya MoU itu adalah bagaimana kerjasama kita mengimplementasikan AI di industri asuransi umum di Indonesia

Bali (ANTARA) - Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengatakan pihaknya segera membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan General Insurance Association of Korea (GIAK) terkait implementasi Artificial Intelligence (AI) di industri asuransi umum Indonesia.

“Mereka willing membantu ya. Jadi, kita akan segera bikin MoU, termasuk di dalamnya MoU itu adalah bagaimana kerjasama kita mengimplementasikan AI di industri asuransi umum di Indonesia,” ujarnya dalam doorstop di sela-sela acara Indonesia Rendezvous (IR) 2024 Conference ke-28 di Bali, Jumat (11/10).

Selain itu, pihaknya, juga hendak melihat bagaimana GIAK menerapkan asuransi Third Party Liability (APL) di negara asal mereka.

Dalam IR 2024, Chairman of GIAK Byung Rhae Lee turut hadir pada acara tersebut.

Budi menyampaikan bahwa AAUI mengundang GIAK untuk belajar dari mereka, terutama terkait penerapan AI dalam proses klaim hingga proses underwriting.

“Kita akan belajar dari mereka. Saya tidak malu bahwa mereka one step ahead dari kita, bagaimana mereka bisa mengimplementasikan AI di dalam proses klaimnya, proses underwriting-nya, itu harus kita tiru. Kita belajar dari mereka juga mengenai bagaimana mereka melakukan implementasi terhadap asuransi wajib third party liability,” ucap Budi dalam konferensi pers pasca acara Indonesia Rendezvous ke-28 Conference di Bali, Kamis (10/10).

Keterlibatan perusahaan asuransi dari berbagai negara dalam IR 2024 dilakukan dengan tujuan memperoleh berbagai pemahaman lebih mendalam tentang kondisi yang tengah terjadi di industri perasuransian skala global. Selain itu, diharapkan acara pertemuan pada tahun ini dapat membangun sebuah ekosistem asuransi dalam negeri maupun global.

“Kita jangan selalu menggerutu hardening market, pasar asuransinya lagi hardening, tapi kita tidak berbuat sesuatu. Kita harus tumbuh dewasa. Saya sampaikan bahwa potensi Indonesia dalam akseptasi untuk mitigasi resiko asuransi umum khususnya itu luar biasa. Memang belum semuanya, tapi kita pun harus berbenah diri. Saya sampaikan transformasi reformasi di AAUI ini belum sepenuhnya berjalan, mungkin baru 30 persen. Ini PR (Pekerjaan Rumah) kita semua,” kata Budi.

Pada pembukaan IR Conference 2024, Chairman of GIAK Byung Rhae Lee menyatakan bahwa pihaknya dengan AAUI memiliki banyak kesempatan untuk bertukar pikiran sejak menandatangani forum kerja sama yang diadakan di Korea pada tahun 2012. Adapun pada tahun ini, menjadi tanda peringatan 12 tahun hubungan kerja sama antara kedua asosiasi tersebut.

Karena itu, dirinya meyakini dapat terus melanjutkan dan memperkuat kerja sama dengan AAUI.

“Saya memahami bahwa Indonesia adalah ekonomi terbesar di ASEAN dengan populasi tertinggi dan proporsi anak muda yang signifikan yang menawarkan potensi besar bagi pasar asuransi. Indonesia Rendezvous ini merupakan acara bagi semua orang dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan membangun persahabatan,” kata Byung.

Baca juga: Ketua AAUI sebut banyak sektor swasta kurang sadar manfaat asuransi
Baca juga: Industri asuransi umum perlu atasi hambatan dengan inovatif
Baca juga: OJK dorong pemanfaatan teknologi untuk tingkatkan penetrasi asuransi

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024