Saat ini semuanya sedang kami persiapkan, sesuai dengan timeline kami sudah mulai ekspor perdana pada Februari 2025 ke Jepang.

Banda Aceh (ANTARA) - PT Pembangunan Aceh (PEMA) tengah mempersiapkan ekspor perdana komoditas cangkang kelapa sawit ke negara Jepang langsung dari pelabuhan di provinsi ini, sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah paling barat Indonesia itu.

“Saat ini semuanya sedang kami persiapkan, sesuai dengan timeline kami sudah mulai ekspor perdana pada Februari 2025 ke Jepang,” kata Manajer Industri dan Perdagangan PT PEMA Sadikin Nugraha, di Banda Aceh, Jumat.

Sejak menjadi perseroan terbatas pada 2019, PEMA lebih fokus pada pengelolaan usaha sektor minyak dan gas. Baru dalam dua tahun terakhir, perusahaan milik daerah Aceh ini memperlebar bisnis ke sektor lain, salah satunya perkebunan.

Untuk aktivitas usaha dari komoditas cangkang kelapa sawit tersebut berada di bawah dua unit usaha PT PEMA, yakni unit usaha khusus untuk penyuplai dan unit usaha untuk eksportir.

Ia menjelaskan cangkang kelapa sawit ini merupakan limbah, tetapi sangat bernilai ekonomis. Ada sekitar 70 ribu-80 ribu ton cangkang per bulan yang dihasilkan di seluruh pabrik kelapa sawit di Aceh.

“Kalau misalkan kita kalkulasikan nilai tersebut dalam satu tahun, sampai Rp1,2 triliun lebih, dari limbah (sawit, Red) saja,” ujarnya.

Dari potensi tersebut, kata Sadikin, PEMA hanya mengambil angka minimal dalam sekali ekspor, yakni 10 ribu ton setiap bulan, sehingga diproyeksikan sebanyak 10 kali ekspor secara berkelanjutan dalam setahun langsung dari pelabuhan di Aceh.

“Kalau jumlah cangkang sawit di Aceh ada 70 ribu ton per bulan, maka setahun sekitar 800 ribu ton, sementara yang kami proyeksikan hanya sekitar 100 ribu ton per tahun,” ujarnya pula.

Saat ini, PEMA sedang mengurus sertifikasi green gold label (GGL) untuk ekspor cangkang sawit tersebut yang diperkirakan akan rampung pada November, serta akan dilanjutkan dengan pembangunan stockpile atau gudang di Krueng Geukeuh, Aceh Utara.

“Nilai cangkang sawit ini sangat fantastis, sehingga dapat berkontribusi dalam menghasilkan penghasilan asli Aceh,” ujarnya lagi.
Baca juga: PLTU Nagan Raya Aceh uji coba penggunaan cangkang sawit

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024