San Antonio (ANTARA News) - San Antonio Spurs menumbangkan juara bertahan Miami Heat di AT&T Center, San Antonio, untuk merengkuh gelar juara NBA pertamanya sejak 2007 setelah merebut Game Lima 104-87 atau merebut tiga game berturut-turut untuk menutup seri final dengan 4-1.

Kemenangan ini adalah pembalasan manis dari final NBA tahun lalu yang juga mempertemukan kedua tim yang saat itu harus diselesaikan dengan tujuh game di mana Heat menang dengan 4-3 ketika game ketujuh direbut Heat dengan selisih tujuh poin, 95-88. Kini Spurs memenangi game terakhir dengan selisih 17 poin.

Mengutip situs resmi NBA, bagi San Antonio, ini adalah gelar juara NBA kelimanya setelah 1999, 2003, 2005 dan 2007.

Small forward Kawhi Leonard yang menjadi MVP memimpin Spurs dengan 22 poin dan 10 rebound, sedangkan dari pihak Miami Heat LeBron James menciptakan 31 poin dan 10 rebound.

Sejak Manu Ginobli membalikkan keadaan ketertinggalan pada kuarter kedua setelah Heat memimpin kuarter pertama, Heat tak pernah bisa menyusul Spurs, bahkan pada paruh kedua sempat beberapa kali dilampaui dengan selisih 20 poin.

Menjelang 3,5 menit terakhir Suns memimpin dengan selisih 18 poin (90-72), lalu kembali menjadi berselisih 20 poin berkat terobosan Tony Parker.

Mengutip Reuters, pada paruh kedua Spurs sukses memangkas defisit 16 poin untuk berbalik mengungguli Miami Heat 47-40 pada paruh pertama pertandingan berkat ofensif Tim Duncan dan Manu Ginobli.

James mencetak 12 poin pada tujuh menit pertama pertandingan ketika Heat melesat unggul 22-6, sedangkan San Antonio hanya berhasil pada satu dari total 12 tembakannya. Kuarter pertama menjadi milik Heat dengan posisi 29-22.

Spurs lalu mengerem laju poin Heat pada kuarter kedua dengan merebut priode ini dengan 25-11 yang antara lain berkat Ginobili yang salah satunya lewat satu lemparan tiga angkanya yang membuat Spurs satu poin di atas Heat menjelang paruh pertama tuntas.

Pada kuarter ketiga Spurs semakin tidak tertahan dengan menutup kuarter ini dengan selisih 12 poin (30-18) dan menjauh dari Heat sampai kedudukan 77-58, yang diantaranya berkat rangkaian lemparan tiga angka pemain Australia keturunan Aborigin, Patty Mills.

Memasuki game keempat, Heat berusaha bangkit dan kendati unggul 29-27 pada kuarter ini mereka tak bisa menahan kemenangan San Antonio Spurs. Bahkan beberapa detik sebelum laga berakhir pelatih Spurs Gregg Popovich dan pelatih Miami Heat Erik Spoelstra serta para pemain kedua tim sudah bersalaman.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014