Tim Prabowo-Gibran sebut pusat data jadi bisnis menarik ke depan

Data center menjadi menarik. Ini buat teman-teman CEO, data center adalah bisnis menarik ke depan

Jakarta (ANTARA) - Tim Ekonomi presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Laode Masihu menilai pusat data (data center) menjadi skema bisnis yang menguntungkan sekaligus menarik untuk dilakukan investasi ke depan.

"Data center menjadi menarik. Ini buat teman-teman CEO, data center adalah bisnis menarik ke depan," kata dia dalam acara diskusi Kompas CEO 100 di Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Ia berargumen hal tersebut karena saat ini perekonomian dunia sudah mengarah kepada pengumpulan data yang kompleks, secara langsung (real time), serta interaktif. Seperti halnya dalam skema perdagangan karbon yang membutuhkan pusat data yang akurat.

"Saya sendiri membuat exercise di dalam konteks ini, perdagangan karbon itu sama dengan ramalan cuaca. Hari ini, jam sekian karbon di IKN itu saya bisa cek berapa dan orang boleh deal langsung kepada itu. That is the new way doing business," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, dalam kepemimpinan Prabowo-GIbran, kebijakan perekonomian yang digulirkan akan berfokus pada real digital dengan skema platform big data.

Big data merupakan kumpulan data yang kompleks, besar dan beragam yang dihasilkan dari berbagai sumber dengan kecepatan yang tinggi. Skema ini didapat dari berbagai teknologi yang meliputi media sosial, dan transaksi bisnis.

Lebih lanjut, untuk menyiapkan hal tersebut pihaknya bakal menyelaraskan data di Indonesia, serta menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam pengelolaan big data.

Selain itu, menurut dia, generasi Z memegang peranan penting dalam mewujudkan pemajuan ekonomi Indonesia yang berbasis data.

"Generasi emas ini adalah generasi Z, yang dibetulin adalah pertama literasi IT-nya, harus dilakukan training gitu. Kemudian literasi digital dan kompetensi," kata dia.

Sebelumnya, dia mengatakan ada dua poin yang bisa mengubah konstelasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di angka 5 persen, yakni ekonomi karbon, dan reformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ia mengatakan, ekonomi karbon, baik sektor karbon hijau (green) atau karbon biru (blue) sama-sama dapat mendongkrak perekonomian RI dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Sementara untuk reformasi BUMN, menitikberatkan pada optimalisasi profesionalisme, dan berfokus pada perekonomian.

Baca juga: Luhut optimistis Prabowo bawa kemajuan ekonomi Indonesia
Baca juga: Dasco: Prabowo minta menteri tak cari uang APBN guna berantas korupsi