Membangun pemahaman, semakin banyak publik Indonesia yang mendukung, artinya pemahaman terhadap isu-isu kekerasan terhadap perempuan juga meluas
Jakarta (ANTARA) - Organisasi Indonesia Untuk Kemanusiaan (IKA) melakukan edukasi ke kampus-kampus dan sejumlah perusahaan untuk menggalang dana bagi Pundi Perempuan yang diperuntukkan terhadap upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

"Untuk tahun ini kami memperlebar upaya kami melakukan penggalangan dengan melakukan pendekatan ke universitas-universitas dan perusahaan-perusahaan," kata Direktur Eksekutif Indonesia Untuk Kemanusiaan Sita Supomo di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Pembangunan rumah vertikal didanai donatur

Menurut dia, edukasi kepada masyarakat penting karena dengan semakin banyaknya masyarakat yang memahami isu-isu kekerasan terhadap perempuan, maka harapannya dukungan masyarakat terhadap kerja-kerja penghapusan kekerasan terhadap perempuan, semakin meningkat.

"Kalau kita menggalang dana artinya kan kita harus membangun kesadaran ya. Membangun pemahaman, semakin banyak publik Indonesia yang mendukung, artinya pemahaman terhadap isu-isu kekerasan terhadap perempuan juga meluas," kata Sita Supomo.

Pundi Perempuan adalah dana hibah perempuan yang digunakan dalam merespons penanganan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

Baca juga: PMI salurkan bantuan donatur untuk korban banjir di Pesisir Selatan

Pundi Perempuan digagas oleh Komnas Perempuan pada 2001, dan mulai tahun 2003 dikelola bersama IKA.

"Pundi Perempuan ini inisiatif dari Komnas Perempuan bersama Indonesia Untuk Kemanusiaan (IKA) dan sudah selama 20 tahun belakangan secara aktif dan konsisten memberikan dukungan bagi lembaga pengada layanan dan Women's Crisis Center yang membantu perempuan korban kekerasan," kata Sita Supomo.

Pundi Perempuan beroperasi dengan model hibah yang mewujudkan prinsip-prinsip perubahan sosial dengan memberikan dukungan kepada lembaga penyedia layanan Women's Crisis Center. Lembaga-lembaga ini memainkan peran penting dalam membantu perempuan yang menjadi korban kekerasan.

Baca juga: Sekjen PBB akan temui para donatur utama UNRWA

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024