Ada dua poin bisa mengubah konstelasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di angka 5 persen, yakni ekonomi karbon, dan reformasi BUMN.
Jakarta (ANTARA) - Tim Ekonomi Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Laode Masihu mengatakan ada dua poin bisa mengubah konstelasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di angka 5 persen, yakni ekonomi karbon, dan reformasi badan usaha milik negara (BUMN).

Laode Masihu dalam acara diskusi Kompas CEO 100 di Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dipantau di Jakarta, Jumat, menilai melalui dua hal tersebut bisa membantu Indonesia untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

"Dua poin ini akan merubah konstelasi perekonomian Indonesia, dan ini harus disadari oleh teman-teman CEO," katanya.

Ia mengatakan, ekonomi karbon, baik sektor karbon hijau (green) atau karbon biru (blue) sama-sama dapat mendongkrak perekonomian Indonesia dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Hal itu karena saat ini harga emisi dari kedua ekonomi karbon itu masih di angka 5 dolar Amerika Serikat (AS), namun apabila sektor ini dioptimalisasi dengan keandalan (realibility) big data, harga jual karbon bisa mencapai 20 dolar AS.

Sementara untuk reformasi BUMN, menitikberatkan pada optimalisasi profesionalisme, dan berfokus pada perekonomian.

"Benchmarknya banyak tapi yang paling dekat kayak Temasek. Kira-kira kayak Temasek seperti itu. Ada juga yang di China kan sama juga mereka jadi profesional aja di situ dan fokusnya adalah ekonomi. Nah presiden terpilih (Prabowo), dia punya alam pikiran seperti itu. Jadi saya hanya menurunkan dalam bentuk data, dan kemudian dalam bentuk-bentuk program," katanya lagi.

Sebelumnya Presiden terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan, dirinya hingga saat ini tetap optimistis Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

Menurut Prabowo, bukan hal yang mustahil bagi Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, mengingat kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat besar.
Baca juga: CELIOS: Indonesia saatnya menerapkan ekonomi restoratif
Baca juga: Luhut optimistis Prabowo bawa kemajuan ekonomi Indonesia

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024