Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membidik peluang kerja sama dekarbonisasi maritim dengan negara-negara Asia Tenggara untuk mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi laut.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Jon Kenedi mengatakan bahwa hal itu dilakukan dalam Forum Singapore International Bunkering Conference and Exhibition (SIBCON) 2024 yang digelar di Resort World Sentosa, Singapura pada 9-11 Oktober 2024.

"Terkait dengan upaya dekarbonisasi maritim yang sejalan dengan inisiatif global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, melalui forum ini, Indonesia dapat membuka peluang kolaborasi dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara," kata Jon dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Dia menyebutkan bahwa peluang kolaborasi dengan negara-negara Asia Tenggara dalam hal penelitian dan implementasi bahan bakar rendah karbon, seperti biofuel, LNG, dan lainnya.

Menurut Jon, di tengah meningkatnya perhatian global terhadap perubahan iklim, banyak negara mendorong pengurangan emisi karbon di industri maritim, salah satunya melalui penggunaan bahan bakar rendah emisi.

Oleh karena itu, sebagai delegasi Indonesia, pihaknya menjadikan isu emisi karbon menjadi salah satu fokus penting dalam Forum SIBCON 2024.

"SIBCON 2024 bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan dan peluang di tengah transisi energi global," jelasnya.

Ia menyebutkan, SIBCON 2024 menghadirkan para pemangku kepentingan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk membahas isu-isu strategis seperti kebijakan lingkungan, bahan bakar rendah karbon, serta inovasi teknologi yang dapat mendorong sektor maritim menuju keberlanjutan.

SIBCON, kata Jon, sering menjadi ajang untuk peluncuran dan diskusi inovasi terbaru dalam bahan bakar kapal yang ramah lingkungan dan efisien.

"Hal itu relevan bagi Indonesia, yang memiliki salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia dan memerlukan teknologi yang lebih efisien serta ramah lingkungan untuk mendukung program pengurangan emisi karbon,” jelas Jon.

Ia menerangkan, SIBCON merupakan konferensi tahunan terkemuka di dunia yang diselenggarakan oleh Maritime and Port Authority (MPA) Singapura dalam industri bunkering (pengisian bahan bakar kapal) dan maritim.

"Tahun ini, SIBCON ke-23 mengusung tema 'Accelerating the Maritime Fuel Transition' yang dibuka secara langsung oleh Amy Khor, Senior Minister of State, Ministry of Transport and Ministry of Sustainability and the Environment Singapura," tuturnya.

Acara dua tahunan itu dihadiri lebih dari 2.000 profesional maritim, termasuk pemimpin industri, regulator, serta pembuat kebijakan dari 38 negara, termasuk Indonesia, untuk berkumpul dan mendiskusikan tren terbaru, tantangan, dan peluang dalam industri bunkering.

Selain dekarbonisasi maritim, beberapa topik lain yang menjadi sorotan dalam SIBCON 2024 termasuk penerapan digital bunkering dan produk kecerdasan buatan di Pelabuhan Singapura.

“Ini dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk ke depannya mengadopsi sistem yang ada guna memperkuat sektor logistik dan maritim nasional,” tambahnya.

Selain konferensi, SIBCON 2024 turut menggelar pameran yang menampilkan berbagai inovasi terbaru dalam teknologi bunkering, solusi energi alternatif, dan memberikan kesempatan untuk membuka peluang kerja sama serta peningkatan kapabilitas di sektor maritim dan transportasi laut Indonesia.

Baca juga: Ambisi Indonesia pacu dekarbonisasi secara global
Baca juga: Pertamina: Injeksi penuh CO2 zona tujuh turunkan emisi 14,6 juta ton
Baca juga: Indonesia tawarkan hilirisasi batu bara ke China pacu dekarbonisasi


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024