Khartoum (ANTARA News) - Mantan Perdana Menteri Sudan yang juga kepala partai oposisi Umma, Sadiq al-Mahdi, Minggu, dibebaskan dari tahanan satu bulan setelah agen keamanan Sudan menahannya dalam kasus yang memicu kekhawatiran pemerintah Barat.
Kepala partai Umma itu terlihat tersenyum saat disambut oleh sekitar 200 pendukung di markas partainya di Kota Omdurman, kota kembar Khartoum. Demikian diberitakan AFP.
Menteri Negara Informasi, Yassir Yousef, beberapa menit sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa Mahdi "telah dibebaskan".
Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISS) menangkap Mahdi pada 17 Mei setelah ia dilaporkan menuduh unit kontra-pemberontakan melanggar terhadap warga sipil di wilayah Darfur.
Mahdi didakwa dengan pelanggaran terkait pengkhianatan yang dapat membawa vonis kematian, tetapi status tuduhan itu tidak segera jelas pada Minggu.
Yousef mengatakan, Mahdi dibebaskan setelah tim kuasa hukumnya mengajukan banding ke menteri untuk menggunakan kekuasaannya guna menjatuhkan atau menangguhkan tuduhan-tuduhan dalam sebuah kasus.
Sebelumnya, seorang kontraktor India dengan misi penjaga perdamaian UNAMID di wilayah Darfur yang bermasalah telah dibebaskan setelah 94 hari ditawan, kata satu pernyataan, Jumat.
Misi Uni Afrika-PBB di Darfur mengatakan, Irfan Jaffery, yang diculik pada 11 Maret, dibebaskan Kamis di Kabkabiya. "Kontraktor, warga negara India, itu tampaknya terluka dan dalam kesehatan yang baik," katanya.
Pernyataan itu mengatakan ia telah diculik oleh orang-orang bersenjata pada 11 Maret saat berjalan dengan seorang rekan di daerah perumahan El Fasher.
UNAMID memiliki lebih dari 19.000 tentara dan polisi serta sekitar 1.000 warga sipil asing dan 3.000 berkebangsaan Sudan.
(H-AK)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014