Jakarta (ANTARA) - Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini dianugerahkan kepada Nihon Hidankyo, sebuah organisasi akar rumput anti-bom nuklir dari Jepang, demikian diumumkan Komite Nobel pada Jumat.

“Organisasi tersebut menerima Nobel Perdamaian atas usahanya mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir dan menegaskan melalui pernyataan para saksi bahwa senjata nuklir tak boleh lagi digunakan,” demikian sebagaimana pernyataan pers Komite Nobel yang diterima di Jakarta.

Nihon Hidankyo, yang nama lengkapnya dalam Bahasa Jepang berarti “Konfederasi Persatuan Korban Bom A dan H Jepang” – "A" berarti bom atom dan "H" bermakna bom hidrogen – didirikan pada 1956 oleh korban selamat pengeboman nuklir di Hiroshima dan Nagasaki di penghujung Perang Dunia II, atau dikenal sebagai Hibakusha.

Komite Nobel menyoroti pentingnya peran testimoni para Hibakusha, yang di antaranya berupa cerita pribadi maupun kampanye pendidikan berdasarkan pengalaman pribadi, dalam keberhasilan membangun gerakan penolakan senjata nuklir sedunia.

Nihon Hidankyo secara konsisten menerbitkan ribuan testimoni saksi mata, resolusi dan desakan publik, serta secara rutin mengirimkan delegasi ke agenda PBB dan konferensi perdamaian internasional untuk mengingatkan dunia akan bahaya senjata nuklir dan pentingnya pelucutan senjata tersebut.

Atas gerakan global seperti yang dipelopori oleh Nihon Hidankyo, muncullah stigmatisasi penggunaan senjata nuklir sebagai sesuatu yang tak dapat diterima secara moral. Terlebih, senjata nuklir tak lagi digunakan dalam perang manapun selama hampir delapan dasawarsa terakhir.

“Para Hibakusha membantu kita menjelaskan yang tak terjelaskan, memikirkan yang tak terpikirkan, dan memahami rasa sakit dan penderitaan akibat senjata nuklir yang tak bisa dipahami,” ucap Komite Nobel.

Penganugerahan Nobel Perdamaian tahun ini, menurut komite tersebut, dilakukan di bawah bayang-bayang melemahnya tabu terhadap penggunaan senjata nuklir saat ini, di mana semakin banyak negara justru memperbesar cadangan senjata nuklirnya dan dengan mudahnya mengancam menembakkan senjata nuklir dalam perang.

Baca juga: Hadiah Nobel Kedokteran 2024 dianugerahkan untuk dua penemu RNA-mikro
Baca juga: Nobel Fisika 2024 dianugerahkan kepada dua pelopor pengembangan AI
Baca juga: Tiga ilmuwan raih Nobel Kimia berkat temuan terkait protein
Baca juga: Nobel Sastra 2024 dianugerahkan kepada penulis Korsel Han Kang


Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024