Belum dari sistem perpajakan kita yang diperbaiki, itu juga akan bisa mencapai 0,6 atau 0,7 persen dalam 5 tahun ke depan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan E-Katalog versi A6 yang segera diluncurkan pihaknya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 0,8 persen.

Menko Luhut dalam acara diskusi Kompas CEO 100 di Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dipantau di Jakarta, Jumat, mengatakan angka tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS), mengingat program digitalisasi belanja pemerintah ini memberikan perubahan positif hingga ke level daerah.

"Itu bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kita 0,8 persen, itu satu angka yang luar biasa. Belum dari sistem perpajakan kita yang diperbaiki, itu juga akan bisa mencapai 0,6 atau 0,7 persen dalam 5 tahun ke depan," katanya.

Menurut dia, pihaknya berencana untuk meresmikan peluncuran E-Katalog versi A6 ketika presiden terpilih Prabowo Subianto dilantik.

"Kita akan launch itu nanti begitu pak presiden terpilih dilantik, itu akan kita luncurkan," ujarnya.

E-Katalog merupakan aplikasi belanja online yang menyediakan produk dan jasa untuk pemerintah, serta dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Ia menjelaskan melalui skema tersebut, akan secara langsung menciptakan ekosistem yang berdampak pada efisiensi, mengurangi tindakan korupsi, membangun industri baru, serta mengoptimalisasi penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mendorong penciptaan lapangan pekerjaan.

Sebelumnya Menko Luhut menyebut nantinya dalam E-Katalog terbaru itu akan ada 9,6 juta item yang dapat dibeli oleh proyek-proyek pemerintah. Sehingga 85 sampai 90 persen belanja pemerintah sudah ada di E-Katalog.

Dia menilai dengan semakin banyaknya item di E-Katalog, pemerintah juga dapat melihat dan membuat aturan mengenai industri apa saja yang bisa mendukung item lokal pada E-Katalog.

Luhut menceritakan mengenai awal terbentuknya E-Katalog yang hanya berjumlah 50 ribu item. Kemudian, dirinya melapor kepada Presiden RI Joko Widodo bahwa dengan adanya aplikasi ini belanja pemerintah senilai Rp3.600 triliun bisa masuk ke dalam negeri.

Baca juga: Jaksel gunakan katalog elektronik untuk mudahkan transaksi pemerintah
Baca juga: LKPP: E-katalog versi baru diharapkan jadi lompatan pengadaan barang
Baca juga: LKPP: Transaksi pengadaan barang UMKK lewat e-katalog capai 37 persen

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024