Pertama kalinya juga, kita mendapatkan kuota tambahan terbesar dalam sejarah
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) masuk kategori "Sangat Memuaskan" sejak tahun 2018-2024 berkat diplomasi yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kerajaan Arab Saudi.
"Ini juga adalah bukti dari upaya diplomasi yang dilakukan Presiden Jokowi kepada Kerajaan Arab Saudi," ujar Menag Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Tahun ini IKJHI yang sudah dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai skor 88,20 dari rentang 100 yang artinya sangat memuaskan.
Pada 2018 IKJHI menyentuh skor 85,23, 2019 mencapai 85,91, tahun 2022 sebesar 90,45, tahun 2023 sebesar 85,83, dan 2024 mencapai 88,20. Namun angka tahun 2022 tidak bisa dibandingkan dengan tahun-tahun lain, mengingat penyelenggaraan ibadah haji masih dalam pembatasan.
Baca juga: BPS: Indeks kepuasan jamaah haji 2024 sangat memuaskan capai 88,20
Ada sejumlah faktor yang membuat IKJHI berkategori "Sangat Memuaskan" antara lain dibukanya tiga layanan fast track oleh Arab Saudi yakni di Embarkasi Soekarno Hatta, Adi Soemarmo Solo, dan Juanda Surabaya.
Lebih dari 50 persen haji Indonesia dapat menikmati layanan fast track yang mempercepat proses pemeriksaan dokumen dan imigrasi, membuat jamaah bisa langsung menuju akomodasi di Arab Saudi.
"Ini hal yang luar biasa karena kebijakan Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia itu hanya memberikan satu fast track setiap satu negara. Tetapi Indonesia karena kemampuan lobi Presiden Joko Widodo diberikan tiga fast track," kata Menag.
Kemudian pada tahun 2024 juga mencatat sejarah baru dengan tambahan kuota haji Indonesia sebanyak 20 ribu orang, sehingga dari jumlah sebelumnya 221 ribu menjadi 241 ribu orang.
Baca juga: Wapres-Menteri Haji Saudi bahas penyelenggaraan hingga kuota haji RI
Jumlah ini menjadi tertinggi yang pernah diberikan Kerajaan Arab Saudi. Hal ini juga tidak terlepas dari upaya diplomasi yang dilakukan Presiden Jokowi kepada Kerajaan Arab Saudi.
"Pertama kalinya juga, kita mendapatkan kuota tambahan terbesar dalam sejarah. Mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 20 ribu orang. Tentu bukan pekerjaan yang mudah," kata Menag.
Menag yang mengutip dari keterangan BPS, apresiasi tertinggi dari jamaah haji datang pada layanan Bus Shalawat dan petugas haji yang selalu hadir di hampir setiap aspek layanan.
Baca juga: Timwas Haji DPR ingatkan pentingnya bendera RI di bus shalawat
"Jamaah merasakan layanan yang baik dari Kementerian Agama, dari para petugas-petugas haji yang memberikan layanan yang baik kepada mereka. Petugas-petugas haji sudah berkomitmen memberikan layanan yang terbaik," kata Menag.
Layanan konsumsi di Makkah, lanjutnya, juga terus mengalami peningkatan pesat, mencakup kelengkapan layanan konsumsi di Makkah mulai dari sarapan, makan siang, dan makan malam, serta penyediaan makanan siap saji di Armuzna pada tahun 2024. "Pelayanan katering juga dilakukan secara penuh selama di Makkah," katanya.
Jauh sebelumnya pada tahun 2015 jamaah haji Indonesia hanya mendapat 15 kali makan selama di Makkah. Pada tahun 2024 jamaah haji Indonesia mendapatkan 84 kali makan, jumlah terbanyak sepanjang sejarah.
Selain kuantitas, kata dia, konsumsi juga mengalami peningkatan kualitas. Tahun 2024 sebanyak 70 ton bumbu Nusantara diekspor dari Indonesia ke Saudi. Hal ini membuat makanan yang dikonsumsi oleh jamaah Indonesia memenuhi cita rasa Nusantara.
Baca juga: Timwas Haji DPR minta Kemenag pastikan distribusi konsumsi lancar
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024