Pebalap tim Pishgaman Yazd Iran itu mampu membukukan total catatan waktu 28.31.48 untuk menyelesaikan balapan dengan jarak tempuh 1.250 kilometer yang terbagi dalam sembilan etape. Kepastian juara diperoleh setelah finis di etape sembilan dari Painan menuju Kota Padang, Minggu.
Pada etape penentuan ini Amir Zargari terlempar dari tiga besar pebalap tercepat.
Juara etape sembilan adalah pebalap asal Avanti Racing Team Australia Brenton Jones dengan catatan waktu 2.43.12.
Kemenangan Amir Zargari pada kejuaraan ini cukup istimewa karena merupakan yang kedua. Pebalap asal Iran ini sebelumnya menjadi juara pada 2011.
Selain menjadi juara yang kedua kalinya, keistimewaan Amir Zargari dalam meraih juara kejuaraan yang sudah keenam kalinya digelar ini adalah tidak pernah menjuarai sembilan etape yang dilombakan.
Prestasi paling baik pebalap berusia 34 tahun ini adalah menjadi peringkat dua pada etape empat dari Bukittinggi menuju Agam dan delapan dari Sawahlunto menuju Solok Selatan serta peringkat tiga di etape dua dari Pasaman menuju Pasaman Barat.
Dari sembilan etape yang dilombakan, pebalap asal Jepang Kohei Uchima dan Brenton Jones berhasil menjuarai dua etape, Sedangkan sisanya diperebutkan oleh pebalap yang berbeda, namun tidak ada pebalap yang berasal dari Indonesia.
Banyaknya pebalap yang menjuarai etape Tour de Singkarak 2014 menunjukkan ketatnya persaingan pada kejuaraan yang melewati 18 kabupaten dan kota yang ada di Sumatra Barat. Karakteristik lintasan balap juga menjadi penyebab tidak adanya dominasi dari satu pebalap.
Dari sembilan etape yang dilombakan, etape empat yaitu dari Bukittingi menuju Agam dengan Kelok 44 serta etape delapan dari Sawahlunto menuju Solok Selatan dengan tanjakan tertinggi di Bukit Sileh bisa dijadikan ikon kejuaraan yang sudah masuk kalender UCI ini.
Selain memiliki karakteristik yang variatif, Tour de Singkarak 2014 menawarkan kepada seluruh pebalap dengan destinasi wisata yang menarik seperti Ngarai Silokek di Sijunjung, Istano Basa Pagaruyung, Jam Gadang, Puncak Lawang serta Danau Maninjau dan Singkarak.
Sementara untuk predikat Raja Tanjakan (Polkadot) dipegang oleh pebalap Pishgaman Yazd Iran, Ramin Mehrbaniazar dengan 40 poin. Sedangkan Raja Sprin (Kaos Hijau) direbut oleh pebalap 7 Eleven Filipina, Cris Joven dengan 35 poin.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014