Jakarta (ANTARA News) - Laga pembuka di Grup E antara Swiss dan Ekuador di Brasilia ini adalah pertemuan pertama kedua tim di kancah internasional sehingga tak banyak catatan yang bisa dibedah untuk bisa menyimpulkan kemungkinan hasil akhir dari laga ini.

Bagi Swiss ini adalah partisipasi ketiga kali berturut-turut dalam putaran final Piala Dunia dan melenggang ke Brasil dengan tidak pernah sekali pun kalah pada babak kualifikasi setelah menang tujuh kali dan tiga kali seri.

Lawannya Ekuador atau La Tri finis di batas jatah terakhir lolos otomatis zona Amerika Selatan dengan menempati urutan empat atau satu tingkat di atas Uruguay yang terpaksa mencari jatah dengan playoff antarbenua.

Bermain di benuanya sendiri memberi Ekuador keuntungan. Masalahnya pada babak kualifikasi, sebagian besar poin yang mereka dapat direbut dari laga kandang di Quito yang atmosfer lainnya dibandingkan dengan Brasil.

Kedua tim tidak diperkuat pemain-pemain bintang, namun memiliki permainan kolektif yang tangguh dengan diperkuat sejumlah talenta individual yang bagus.

Gelandang Swiss Xherdan Shaqiri pernah menjadi bagian dari Bayern Munchen musim lalu. Pemain berusia 22 tahun itu diperkirakan akan menjadi ujung tombak serangan negaranya melawan Ekuador.

Sebaliknya, pemain Manchester United Antonio Valencia menjadi kapten Ekuador. Dia akan menjadi salah satu ancaman utama Ekuador dari sayap, bukan bek kanan seperti selama ini bermain pada musim lalu di Manchester.

Ekuador gagal diperkuat gelandang bertahan Segundo Castillo karena cedera lutut yang membuatnya absen di Brasil, tetapi Valencia sudah siap menggantikan tempat Castillo itu.

Pertemuan kedua negara juga akan saling menghadapkan dua mantan pemain Manchester City, yakni Gelson Fernandes dan Felipe Caicedo.

Fernandes menjadi penentu kemenangan Swiss saat menumbangkan Spanyol pada laga pembuka mereka di Afrika Selatan empat tahun silam, sedangkan tujuh gol Caicedo telah menjadi faktor penting lolosnya Ekuador ke Brasil.

Pemain berusia 25 tahun ini menjadi striker utama Ekuador menyusul kematian tragis mantan bintang Birmingham City Christian Benitez pada Juli 2013.

Swiss tak terkalahkan sejak kalah pada laga persahabatan melawan Korea Selatan November lalu, bahkan pernah mengalahkan Brasil musim panas tahun lalu, sedangkan Ekuador kalah pada dua dari tiga laga pemanasannya menjelang Piala Dunia, tetapi bersinar saat seri 2-2 melawan Inggris di Miami.

Paul Merson dari SkySports meyakini Ekuador akan bermain terbuka, sedangkan Swiss telah membangun diri sebagai kekuatan lain di Eropa.

Swiss

Swiss terkenal memiliki benteng pertahanan yang sulit ditembus lawan sehingga mungkin tidak akan banyak tercipta gol ke gawang Swiss, bahkan mungkin sama sekali tidak.  Faktanya, sepanjang kualifikasi lalu, Swiss tidak sekali pun menelan kekalahan, sehingga agak sulit mengalahkan tim ini.

Ottmar Hitzfeld memiliki banyak opsi mengingat timnya secara umum bebas dari serangan cedera. Swiss bertekad mengulangi prestasinya empat tahun silam pada laga pembuka dengan menumbangkan Spanyol di Afrika Selatan.

Kebingungan terbesar sang pelatih adalah memasangkan Steve von Bergen dengan pemain baru Aston Villa Philippe Senderos, Fabian Schar atau Johan Djourou di jantung pertahanan.

Schar pernah tampil dalam laga persahabatan melawan Peru, tetapi Hitzelfd sepertinya akan memilih Senderos yang lebih berpengalaman guna menghadapi Ekuador.

Di tengah dia akan menempatkan gelandang Napoli Bleri Dzemaili bersama Gokhan Inler dan Valon Behrami, sedangkan pemain baru Bayer Leverkusen Josip Drmic akan dipasangkan dengan striker Real Sociedad Haris Seferovic sebagai ujung tombak kembar.

Ekuador

Pada dua kali keikutsertaanya dalam putaran final Piala Dunia, Ekuador memenangkan tiga laga dan empat kali kalah, dengan tak sekali pun mengalami seri, sehingga dengan catatan ini salah satu wakil Amerika Selatan tersebut sepertinya terbiasa memiliki dua pilihan, mengalahkan atau dikalahkan.

Yang agak istimewa pada tiga kemenangan itu La Tri menggapainya dengan tidak satu pun kemasukkan gol oleh lawan, sebaliknya mereka memasukkan gol pada semua dari empat kekalahannya tersebut.

Menghadapi Swiss nanti, Ekuador dihadapkan pada sedikit masalah, selain oleh absennya gelandang berpengalaman Segundo Castillo yang batal ke Brasil karena cedera lutut.  Tempatnya mungkin akan diisi Osvaldo Minda.

Masalah lain menimpa Christian Noboa yang diragukan bisa turun gelanggang kala melawan Swiss karena masih menahan cedera menyusul laga persahabatan melawan Inggris belum lama ini, sedangkan pemain Manchester United Antonio Valencia siap tampil kendati pada laga persahabatan melawan Inggris itu dikeluarkan akibat berseteru dengan Raheem Sterling.

Pelatih Ekuador Reinaldo Rueda tidak memiliki banyak kemewahan tanpa kehadiran Castillo dan serangkaian cedera pada sejumlah pemainnya, namun dia masih memiliki pilihan pada diri Edison Mendez yang mencetak gol pada Piala Dunia pertama negeri itu di edisi 2002 atau malah memilih talenta muda menjanjikan Carlos Gruez.

Antonio Valencia dan Jefferson Montero diperkirakan akan menjadi starter di sayap dalam formasi 4-4-2 di mana Enner Valencia akan bermitra dengan striker bintang Felipe Caicedo di ujung mata pisau serangan Ekuador.

SWISS vs EKUADOR
Estadio Nacional, Brasilia

Perkiraan susunan pemain:
Swiss (4-2-3-1): Diego Benaglio; Steve von Bergen, Johan Djourou, Fabian Scar, Philippe Senderos; Goekhan Inler, Xherdan Shaqiri, Blerim Dzemaili, Valon Behrami; Josip Drmic, Haris Seferovic

Ekuador (4-4-2): Alexander Dominguez; Juan Carlos Paredes, Jorge Guagua, Frickson Erazo, Walter Ayovi; Antonio Valencia, Christian Noboa, Carlos Gruezo, Jefferson Mentero; Felipe Caicedo, Enner Valencia

Wasit: Ravshan Irmatov (Uzbekistan).

Statistik kedua tim
- Ini adalah pertemuan pertama Swiss dan Ekuador bukan saja pada putaran final Piala Dunia, namun juga laga internasional
- Swiss mengalahkan juara Eropa Spanyol pada laga pembuka grupnya empat tahun silam pada Piala Dunia edisi 2010
- Swiss yang diasuh Ottmar Hitzfeld hanya kemasukkan satu gol pada total tujuh laga terakhirnya pada Piala Dunia.
- Ekuador tidak pernah seri pada Piala Dunia, dengan menang tiga kali tanpa kebobolan (clean sheet) dan kalah empat kali.
- Kendati finis di urutan tujuh, Ekuador melancarkan tembakan lebih banyak dibandingkan tim-tim kualifikasi Amerika Selatan lainnya (201) dan mengirimkan umpan paling banyak dengan 396 kali.
- Swiss tak terkalahkan pada kualifikasi Piala Dunia dengan menang tujuh kali dan tiga kali seri pada 10 laga kualifikasinya.
- Felipe Caicedo mencetak tujuh gol pada sembilan laga kualifikasinya, termasuk menciptakan satu gol pada setiap dari empat laga berturut-turut.
- La Nati kalah pada empat pertemuan terakhirnya dengan tim-tim Amerika Selatan di Piala Dunia, bahkan tak bisa mencetak gol pada tiga pertemuan terakhir.

Prediksi hasil pertandingan
- Goal.com: (2-1 untuk Ekuador, 2-1 untuk Swiss, dan 2-0 untuk Swiss)
- SkySports: 2-1 untuk Swiss
- The Telegraph: 0-0
- Umum: 1-0 untuk Ekuador

(sumber: SkySports, Daily Telegraph, dan Goal.com)



Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014