"Apapun itu, skenario ketika nanti satu putaran atau dua putaran, kita siap," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Yossi mengatakan pihaknya siap melakukan pengamanan apapun dan tidak memiliki kepentingan apapun dalam perhelatan Pilkada.
"Kepentingan kita adalah agar penyelenggaraan ini aman dan kondusif," tegasnya.
Pihaknya akan selalu siap menerima pengaduan dan menangani setiap laporan jika ada proses yang tak sesuai peraturan.
Baca juga: Polisi sebut penyebaran hoaks hal krusial dalam kampanye Pilkada DKI
Baca juga: Dukcapil Jaksel kejar rekam 1.875 KTP Elektronik untuk pemilih pemula
Dia menilai dalam keterbatasan waktu ini, penyidik harus bisa bekerjasama dengan Kejaksaan maupun Bawaslu untuk berdiskusi di lapangan.
Dia menyebutkan, penyebaran berita bohong (hoaks) menjadi hal krusial dalam masa kampanye Pilkada DKI Jakarta.
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi berbagai ancaman dalam dunia nyata maupun maya pada Pilkada 2024.
Salah satu pilar strategi ini adalah penguatan pengamanan sejak tahap pra Pilkada. Pada tahap pilkada yang pernah dilaksanakan sering muncul konflik antarpendukung calon, penyebaran hoaks dan potensi gangguan keamanan lainnya.
Sistem pemantauan digital, analisis data dan penggunaan aplikasi mobile memungkinkan Polri untuk merespons secara cepat dan efektif terhadap perkembangan situasi di lapangan serta mengkoordinasikan lintas sektoral dengan instansi terkait lainnya.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024