Lebih baik warga tidak melewati kawasan Piket Nol selama hujan deras karena sangat berbahaya bagi pengguna jalan...Lumajang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, mengantisipasi terjadinya tanah longsor di jalur selatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang--Malang, Jawa Timur.
"Kami terus memantau sejumlah titik di jalur perbukitan Piket Nol lereng Gunung Semeru yang rawan longsor dan menyiagakan alat berat di posko aju, apabila terjadi longsor sewaktu-waktu," kata Kepala BPBD Lumajang Rochani, Minggu.
Menurut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan muspika dan surelawan bencana untuk mengantisipasi tanah longsor karena banyak pohon besar berusia tua dan kondisi tanah labil, sehingga bisa memutuskan akses jalur yang menghubungkan Lumajang--Malang," paparnya.
Belasan titik rawan longsor jalur Piket Nol berada di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo, bahkan di jalur selatan tersebut rawan pohon tumbang.
"Longsor terakhir terjadi di perbukitan Piket Nol di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro pada Selasa (10/6) malam dan reruntuhan tanah longsor bisa dievakuasi dengan menggunakan alat berat dan gotong royong masyarakat setempat," tuturnya.
Rochani mengimbau warga berhati-hati saat melewati jalur Piket Nol pada saat hujan karena jalan licin, berlumpur, rawan pohon tumbang dan bukit tersebut rawan longsor berupa tanah atau bongkahan batu besar yang dapat menimbun badan jalan.
"Lebih baik warga tidak melewati kawasan Piket Nol selama hujan deras karena sangat berbahaya bagi pengguna jalan yang melewati jalur selatan Lumajang--Malang itu," katanya.
Ia menjelaskan beberapa perlengkapan untuk evakuasi dan membersihkan tanah longsor sudah disiagakan, sedangkan untuk alat berat akan dikoordinasikan lebih dulu dengan pihak Bina Marga Provinsi Jatim di Lumajang.
Data di BPBD mencatat sejumlah kecamatan di Lumajang yang merupakan daerah rawan longsor antara lain Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Tempursari, dan Senduro karena daerah tersebut berada di lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa.
(KR-ZUM)
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014