Beijing (ANTARA) - China akan meningkatkan dukungan fiskal untuk industri data dengan memanfaatkan anggaran pemerintah pusat dan obligasi negara khusus berjangka waktu sangat panjang (ultra-long special treasury bonds) guna meningkatkan kualitas manajemen, pengembangan, pemanfaatan, dan keamanan sumber daya data, demikian diungkapkan seorang pejabat pada Kamis (10/10).

Wakil Kepala Administrasi Data Nasional China Chen Ronghui dalam sebuah konferensi pers mengatakan bahwa China mendorong lembaga-lembaga keuangan untuk berinovasi dalam hal produk dan jasa guna menyediakan pembiayaan bagi perusahaan-perusahaan data. Selain itu, modal swasta juga didorong untuk berpartisipasi dalam pengembangan sumber daya data publik guna meningkatkan pertumbuhan industri.

China pada Rabu (9/10) meluncurkan serangkaian pedoman yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan pemanfaatan sumber daya data publik guna mendukung ekonomi digital dan membantu membangun keunggulan kompetitif baru bagi negara tersebut.

Per 2025, China memperkirakan akan mencatat kemajuan signifikan dalam pengembangan dan pemanfaatan sumber daya data publik di seluruh industri dan daerah utama. Per 2030, data publik diperkirakan akan memainkan peran penting dalam memperkuat ekonomi riil, memperluas permintaan konsumen, serta meningkatkan kapasitas tata kelola, menurut pedoman itu.

Pedoman tersebut juga menekankan perlunya penyediaan data yang dikelola dengan baik sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, sekaligus memastikan keamanan data nasional dan perlindungan informasi pribadi dan rahasia bisnis.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024