Istanbul (ANTARA) - Turki mengutuk serangan Israel yang menargetkan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) dan mendesak komunitas internasional memastikan agar Israel mematuhi hukum internasional.

“Serangan Israel terhadap pasukan PBB, setelah pembantaian warga sipil di Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon, merupakan wujud persepsi Israel bahwa kejahatannya tidak dihukum,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki, Kamis (10/8).

Kementerian tersebut mengatakan Turki berkontribusi pada Satuan Tugas Maritim UNIFIL dengan satu korvet/fregat dan lima personel yang ditempatkan di markas besar pasukan PBB.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Turki akan terus mendukung semua inisiatif yang bertujuan untuk mendorong perdamaian di kawasan sejalan dengan hukum internasional.

UNIFIL pada Kamis pagi mengatakan markas besarnya di kota Naqoura, Lebanon selatan, dan dua lokasi di dekatnya telah diserang oleh pasukan Israel.

Tank Merkava Israel menembaki menara observasi, menyerang secara langsung dan menyebabkan dua penjaga perdamaian terjatuh dan menyebabkan mereka ke rumah sakit dengan luka ringan, kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan.

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon terhadap apa yang mereka klaim sebagai menargetkan Hizbullah sejak 23 September. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 1.323orang, melukai lebih dari 3.700 lainnya, dan menyebabkan lebih dari 1,2 juta orang mengungsi.

Serangan udara tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas batas antara Israel dan Hizbullah yang berlangsung selama setahun sejak dimulainya serangannya di Jalur Gaza, di mana Israel telah menewaskan lebih dari 42.000 orang yang sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada tahun lalu.

Meskipun terdapat peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan Israel yang tiada henti terhadap Gaza dan Lebanon, Israel memperluas konflik pada 1 Oktober dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.

Sumber : Anadolu

Baca juga: Pejabat PBB sebut keamanan UNIFIL 'semakin terancam' di Lebanon
Baca juga: UNIFIL: Dua anggota UNIFIL terluka akibat serangan Israel


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024