Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan apresiasi kepada AQUA atas komitmennya dalam mengimplementasikan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan bahwa ke depannya pemerintah mengharapkan produsen dapat menerapkan pendekatan full life cycle of plastic mulai dari desain produk, produksi, distribusi, dan pengelolaan sampah pasca konsumsi.

”Penghargaan yang kami berikan hari ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah kepada para Produsen yang telah menunjukkan tanggung jawab dan komitmen dalam menjalankan kewajiban pengurangan sampah. Ke depan tentunya penghargaan ini harus didasarkan pada kinerja masing-masing produsen yang terukur, akuntabel, dan terverifikasi. Mari kita jadikan momen ini sebagai milestone untuk bergerak dan bekerja bersama berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik,” kata Rosa melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat.

Baca juga: Aqua bersama Popsea kembangkan fasilitas daur ulang modern di Kaltim

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah timbulan sampah di tahun 2023 tercatat mencapai 38,6 juta ton, dari 365 kabupaten/kota.

Pemerintah Indonesia terus mendorong perubahan paradigma pengelolaan sampah dari metode kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan sampah dari sumber dan penerapan prinsip ekonomi sirkular serta tanggung jawab produsen yang diperluas (Extended Producer Responsibility/EPR).

Untuk itu, dibutuhkan komitmen kuat, kolaborasi, dan upaya yang terintegrasi dari produsen untuk dapat menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam setiap proses produksinya.

Baca juga: AQUA bantu sarana air bersih bagi masyarakat Banyuwangi

“Melalui komitmen #BijakBerplastik, kami sangat memperhatikan bagaimana daur hidup kemasan kami, dimulai dari bagaimana kemasan kami didesain dan diproduksi sesuai dengan prinsip ekonomi sirkular, edukasi agar konsumen dapat mengonsumsi secara bijak dan melakukan pemilahan, hingga bagaimana kami mengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah untuk mengelola kemasan paska konsumsi. Implementasi ini sejalan dengan pendekatan full life cycle of plastic yang ditargetkan oleh pemerintah,” kata Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto.

Inisiatif #BijakBerplastik telah dilakukan AQUA sejak 2018 dan pada tahapan desain produk dan proses produksi, AQUA terus berinovasi untuk menghadirkan kemasan yang lebih berkelanjutan, dengan efisiensi penggunaan plastik baru, penggunaan material daur ulang, dan penerapan konsep guna ulang.

Pada 2018, AQUA meluncurkan botol 100 persen rPET, AQUA Life dan melanjutkan inovasi dengan meluncurkan botol kaca guna ulang (Returnable Glass Bottle) untuk melayani segmen industri pariwisata.

AQUA juga meluncurkan AQUA Cube sebagai pilihan yang lebih berkelanjutan untuk kemasan 220 ml yang tanpa menggunakan label plastik tambahan, tanpa sedotan, dan 100 persen dapat didaur ulang.

Baca juga: AQUA dukung pelestarian alam melalui Maybank Marathon 2024

Untuk area Bali, AQUA mengembangkan produk AQUA 600 ml dengan kemasan 100 persen plastik daur ulang dan 100 persen dapat didaur ulang.

AQUA juga terus berinovasi untuk menghadirkan solusi kemasan dengan meminimalisasi penggunaan plastik yang tidak diperlukan misalnya dengan menghilangkan segel plastik di botol AQUA dan menggantinya dengan sistem keamanan produk yang lebih ramah lingkungan dan juga secara bertahap mengurangi berat botol tanpa memengaruhi kualitas produk.

Sementara itu, dalam tahapan pengelolaan sampah paska konsumsi, AQUA telah mengembangkan dan mendampingi hingga 10 unit bisnis daur ulang atau Recycling Business Unit (RBU), 10 collection center, 10 Bank Sampah Induk, 19 Collection Center, 3 Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), 24 TPS3R, lebih dari 100 bank sampah unit dengan memberdayakan hingga 433 karyawan fasilitas dan lebih dari 10 ribu pemulung di seluruh Indonesia.

Beragam rangkaian upaya serta kolaborasi AQUA dalam mendorong penerapan ekonomi sirkular membuat perusahaan berhasil mengumpulkan 22 ribu ton sampah plastik setiap tahunnya yang kemudian didaur ulang kembali menjadi bahan baku kemasan botol baru ataupun produk lain yang memiliki nilai ekonomi.

Baca juga: Surabaya dan Gresik gandeng kemitraan kelola sampah kemasan

Baca juga: Industri AMDK bersinergi pemerintah wujudkan kelestarian lingkungan

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024