Jakarta (ANTARA) - Sejumlah peristiwa hukum yang menarik pada Kamis (5/9) telah diwartakan di kanal Hukum, mulai dari Mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak mangkir hingga kerugian negara akibat pasir laut Rp223 miliar lebih.
Berikut sejumlah berita yang masih menarik untuk disimak kembali menemani pagi hari Anda.
Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek mangkir dari panggilan KPK
Jakarta (ANTARA) - Mantan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak (AFI) dan dua saksinya lain mangkir dari panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi penyidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam penerbitan izin usaha pertambangan (IUP) di Provinsi Kalimantan Timur.
"Semua tidak hadir," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Selengkapnya klik di sini
Pemkab berupaya pulangkan eks anggota DPRD Indramayu di Myanmar
Indramayu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berupaya memulangkan eks anggota DPRD Indramayu periode 2014-2019 bernama Robiin, yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan kini berada di perbatasan Myanmar.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja (Pentaker) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu Asep Kurniawan di Indramayu, mengatakan bahwa Robiin dilaporkan mengalami penyekapan serta penyiksaan di negara tersebut.
Empat napiter Lapas Pasir Putih Nusakambangan ikrar setia pada NKRI
Cilacap (ANTARA) - Empat napi kasus terorisme (napiter) yang menjalani pemidanaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan ikrar setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam yang disampaikan saat prosesi Ikrar Setia kepada NKRI yang digelar di Aula Lapas Pasir Putih, Kamis, Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Mayor Jenderal TNI Roedy Widodo menyampaikan selamat kepada empat napiter yang mengucapkan ikrar setia pada NKRI.
Selengkapnya di sini
Polri: PM Thailand jamin bantu tangkap Fredy Pratama
Jakarta (ANTARA) - Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri mengatakan bahwa Perdana Menteri Thailand menjamin akan membantu Indonesia menangkap pengedar narkoba internasional Fredy Pratama.
“Untuk kasus tersebut (Fredy Pratama), mereka 100 persen serius akan menangkap membantu kami. Hanya saja, mereka meminta waktu. Itu sudah ada jaminan dari Perdana Menteri Thailand,” kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol. Krishna Murti di Jakarta, Kamis.
Berita utuhnya di sini
KKP: Keruk pasir laut di Kepri rugikan negara Rp223 miliar
Batam (ANTARA) - Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (PKRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Victor Gustaaf Manoppo mengatakan bahwa aktivitas pengerukan dan hasil kerukan (dumpling) pasir laut yang dilakukan dua kapal berbendera asing di perairan Kepulauan Riau tanpa dilengkapi dokumen, telah merugikan negara lebih dari Rp223 miliar.
“Jadi kerugian total yang negara kita alami setahun ini kita rugi Rp223 miliar, kalau ada 10 kapal bisa dikalikan lagi,” kata Victor di Batam, Kepri, Kamis.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024