Jakarta (ANTARA News) - Jika melihat catatan pertemuan kedua tim yang sudah tiga kali bertemu sebelum laga pertama mereka pada Grup C Piala Dunia 2014 di Arena Pernambuco, Recife esok pagi, Jepang memiliki alasan lebih kuat untuk bisa memenangkan pertemuan ini, namun sebagian besar pengamat Eropa menjagokan Pantai Gading akan memenangkannya.

Kecepatan versus kekuatan fisik, begitu media-media internasional menyebut pertemuan antara juara Asia ini dengan Les Elephants atau Si Gajah Minggu pagi pukul 08.00 WIB esok tersebut.

Jepang telah memenangi dua dari tiga pertemuan terdahulu dengan Pantai Gading, sedangkan Les Elephants mempunyai catatan buruk dalam melewati semua laga perdananya pada putaran final Piala Dunia karena selalu kalah dari lawan-lawannya.

Tim Afrika ini tidak pernah bisa lolos dari fase grup, namun kemenangan atas tim asuhan Alberto Zaccheroni akan menyemangati mereka melaju lebih baik dibandingkan dua putaran final Piala Dunia mereka sebelum ini. Bagi Jepang sendiri, ini adalah putaran final Piala Dunia kelimanya dan sedang memburu lolos ke 16 Besar untuk ketiga kalinya.

Kedua tim bertabur bintang, kalau Pantai Gading memiliki duo Toure, Didier Drogba, Gervinho, Wilfried Bony dan Salomon Kalou, maka Jepang dihuni para pemain yang tak kalah bersinar seperti Hiroshi Kiyotake, Shinji Kagawa, Keisuke Honda dan Shinji Okazaki.

Kedua tim sama sekali berbeda dalam gaya bermain. Jepang menampilkan tim muda nan energik yang mengandalkan kecepatan dan ketangkasan namun lemah dalam bertahan, sedangkan Pantai Gading yang merupakan tim Afrika berperingkat FIFA tertinggi, tangguh secara fisik dan lebih berpengalaman. Kedua tim sama-sama berorientasi menyerang.

Pantai Gading

Pantai Gading sedang berjuang untuk membuka putaran final Piala Dunia ketiga berturut-turutnya dengan kemenangan setelah tidak bisa mencapainya pada putaran final edisi 2006 dan 2010 yang langsung terjungkal setelah menempati posisi ketiga dan selalu kalah pada laga pembuka.

Dengan makin meredupnya generasi emas Yaya dan Kolo Toure, Didier Drogba dan Didier Zokora yang semuanya sudah berumur di atas 30, edisi ini adalah penampilan terakhir mereka untuk membuktikan kiprah lebih jauh mereka.

Kolo Toure sendiri menegaskan imnya telah belajar banyak dari dua putaran final Piala Dunia empat dan delapan tahun sebelumnya, untuk siap lolos dari fase grup.

"Pada 2006 kami seperti di negeri impian," kata Toure kepada laman FIFA. "Itu kali pertama negeri kami lolos ke turnamen sebesar ini. Saat itu kami naif dan tidak cukup fokus pada tugas yang diemban".

"Pada 2010 saya merasa kami sediikit lebih kuat, berkat pengalaman yang kami rasakan empat tahun sebelumnya. Kami lebih berdeterminasi ketika kami ke Afrika Selatan, tapi ternyata itu belum cukup. Kami sudah belajar dari masa lalu dan kami yakin kami sudah mentransfer pengalaman kami kepada para pemain muda," kata Toure.

Toure dan Pantai Gading memiliki alasan untuk yakin karena mereka memiliki catatan baik belakangan ini. Les Elephants mencetak 15 gol selama kualifikasi dan selalu berbahaya dalam bola-bola atas dari set piece. Badan mereka yang rata-rata tinggi besar nan kuat memberi ancaman kepada siapa pun lawan mereka, termasuk Jepang.

Mereka akan bertumpu pada Yaya Toure yang sempat dikhawatirkan cedera hamstring. Kehadiran gelandang Manchester City dan Pemain Terbaik Afrika yang mencetak 20 gol untuk mengantarkan City menjadi juara Liga Utama Inggris itu ini sangat dinanti tim.

Pelatih Sabri Lamouchi mengakui sang gelandang tidak sepenuhnya bugar, namun Lamouchi cukup gembira karena pemain-pemainnya jauh lebih bugar. Dia diperkirakan akan memasang formasi menyerang dengan bertumpu pada tiga pemain yang pernah memperkuat Liga Utama Inggris; Didier Drogba, Salomon Kalou dan Gervinho.

Yang menjadi pertanyaan adalah mereka buruk di sektor pertahanan yang terlihat saat kalah 1-2 Mei lalu dari Bosnia Herzegovina pada laga persahabatan. Mereka juga hanya tiga kali tidak kebobolan pada kualifikasi zona Afrika lalu sejingga menjadi salah satu tim dengan catatan pertahanan terendah di Brasil.

Tapi tidak apa, setidaknya Les Elephants agak beruntung tidak masuk Grup Neraka seperti dialaminya pada 2006 dan 2010. Masalahnya, seperti empat tahun silam di Afrika Selatan, mereka kerap menggantungkan diri pada salah satu dari pemain-pemain bintangnya.

Empat tahun lalu Didier Drogba menderita cedera lengan menghambat perjalanan mereka, dan kini keraguan terletak pada kebugaran Yaya Toure. Lamouchi sampai berjudi menyatakan Toure bugar 100 persen. Dia mesti berhati-hati kalau ternyata Yaya Toure tak bisa tampil maka Jepang akan mengeksploitasi bolongnya lapangan tengah Pantai Gading.

Jepang

Sebaliknya dari Pantai Gading, Jepang ingin mengulang sukses lolos ke 16 Besar seperti empat tahun silam atau jika bisa diwujudkan akan menjadi prestasi ketiga dalam empat putaran final Piala Dunia terakhir diikuti Negeri Matahari Terbit.

Di samping bercatatan lebih mengesankan dibandingkan dengan Pantai Gading, pelatih Jepang Alberto Zaccheroni punya alasan kuat untuk bisa mewujudkan tekad ke 16 Besar itu setelah sembuhnya kapten Makoto Hasebe dari cedera lutut. Gelandang Eintracht Frankfurt ini absen pada tiga laga pemanasan Jepang melawan Siprus, Kosta Rika dan Jamaika, dan kehadirannya memberikan tambahan semangat kepada tim.

Zaccheroni sendiri yakin timnya memiliki kualitas untuk bersaing di Grup C yang juga dihuni favorit Kolombia dan mantan juara Eropa, Yunani. "Saya yakin kami bisa bermain bagus tetapi itu semua tergantung kami," kata mantan bos AC Milan itu.

Jepang yang lincah dan tanpa lelah serta kerap mengirimkan umpan-umpan terukur, akan berpotensi merusak pertahanan Pantai Gading. Yaya Tour sendiri menggambarkan Jepang sebagai tim yang pantang menyerah.

Jepang telah memenangi lima laga terakhirnya, termasuk menang 3-2 dari tim tangguh Belgia. Dibekali sekumpulan pemain berbakat seperti Keisuke Honda dan Shinji Kagawa, selain striker Shinji Okazaki yang sudah menciptakan 38 gol, Jepang telah memiliki salah satu skuat paling menjanjikan dalam beberapa masa belakangan. Zaccheroni yakin talenta-talenta ini akan membuat Jepang memetik hasil bagus di laga perdana.

Namun Jepang mesti segera merestorasi sektor pertahanannya yang memang lemah. Bayangkan saja, meski ampil menawan pada Piala Konfederasi 2013 yang dijuarai Brasil itu dengan memaksa Italia berjuang ekstra keras sebelum menang 4-3, dalam 12 bulan terakhir Jepang sudah memainkan 17 pertandingan dengan hanya dua kali menang tanpa kebobolan, masing-masing melawan Guatemala dan Siprus, mencetak 37 gol dan kemasukkan 33.

Pertahanan Jepang begitu lemah sampai-sampai tereskpos kala melawan Zambia dalam laga persahabatan 6 Juni lalu yang berkesudahan 4-3 untuk Jepang. Namun, bergabungnya lagi duo bek Maya Yoshida dan Atsuto Uchida setelah lama absen karena cedera, mungkin bisa menambal kelemahan Jepang ini.

Pantai Gading versus Jepang
Arena Pernambuco, Recife,
Kick-off: Minggu 08.00 WIB

Kemungkinan susunan pemain:
Pantai Gading (4-3-3): Boubacar Barry; Serge Aurier, Kolo Touré, Didietr Zokora, Arthur Boka; Cheik Tioté, Yaya Touré (tapi masih cedera hamstring), Serey Die; Salomon Kalou, Didier Drogba, Gervinho.
Jepang ( 4-2-3-1): Eiji Kawashima; Atsuto Uchida, Maya Yoshida, Yasuki Konno, Yuto Nagatomo; Makoto Hasebe, Yasuhito Endo; Okazaki, Honda, Shinji Kagawa; Yoichiro Kakitani.
Wasit: Enrique Osses (Chile).

Statistik kedua tim:
- Dua dari empat kemenangan Jepang pada Piala Dunia tercipta dari dua pertemuan melawan tim-tim Afrika (2-0 vs Tunisia pada Piala Dunia 2002 dan 1-0 vs Kamerun pada 2010).
- Kendati dua kali berada di Grup Maut dalam dua Piala Dunia sebelumnya, Pantai Gading memiliki rata-rata mencetak gol per pertandingan terbaik dibandingan dengan tim Afrika mana pun pada Piala Dunia (1,5 gol per pertandingan).
- Didier Drogba hanya dua kali melepaskan tembakan tepat sasaran selama 384 menit tampil pada Piala Dunia, yang keduanya berakhir di dalam gawang lawan.
- Shinji Okazaki menjadi pencetak gol terbanyak selama kualifikasi Piala Asia 2014 (8 gol). Dia juga pemain Jepang terakhir yang menjaringkan gol pada putaran final Piala Dunia (melawan Denmark pada 24 Juni 2010).
- Kedua negara sudah tiga bertemu dalam tiga laga persahabatan yang semuanya tak pernah berakhir seri dan selalu berakhir dengan kemenangan clean seat, masing-masing Jepang menang dua kali dan Pantai Gading sekali.
- Pemain Jepang Yasuhito Endo adalah pemain paling sering memperkuat timnas pada Piala Dunia dengan 144 memperkuat penampilan internasional timnnya.
- Jepang tidak pernah kalah sejak Oktober 2013.
- Pantai Gading memiliki tiga pemain dengan jumlah cap lebih dari 100, yaitu Kolo Toure, Didier Zokora dan Didier Drogba.
- Pantai Gading memiliki enam pemain dengan cap kurang dari lima di dalam skuatnya.
- Pantai Gading tidak pernah memenangi laga pembuka putaran final Piala Dunianya.
- Drogba menciptakan rekor gol terbanyak Pantai Gading, 63 gol dari 101 pertandingan.
- Pantai Gading selalu mencetak gol pada lima dari enam pertandingan putaran final Piala Dunia lalu. Seri 0-0 melawan Portugal pada 2010 adalah satu-satunya laga tanpa gol mereka.
- Keisuke Honda berperan langsung dalam gol-gol Jepang pada Piala Dunia sebelumnya (lewat dua gol dan satu assist)

Tiga pertemuan terakhir
- Jepang 0, Pantai Gading 2, pada laga persahabatan Juni 2010 di Swiss; Drognba dan Kolo Toure pencetak kedua gol
- Jepang 1, Pantai Gading 0, pada laga persahabatan Mei 2008
- Jepang 1, Pantai Gading 0, pada laga persahabatan Oktober 1993

Prediksi hasil pertandingan:

- Tiga prediksi tertinngi Goal.com:
- 2-1 untuk Jepang
- 2-1 untuk Pantai Gading
- 2-0 untuk Jepang
- SkySports; 1-0 untuk Pantai Gading
- The Telegraph; 1-0 untuk Pantai Gading

Sumber: The Telegraph, BBC, Goal,com, MLSsoccer.com, dan SkySports

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014