mengimbau masyarakat selalu waspada kondisi cuaca ekstrem yang bisa terjadi kapan saja, sehingga memicu terjinya bencana hidrometeologi seperti banjir, longsor, angin puting beliung

Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBND) Kota Sukabumi mengerahkan sejumlah personelnya untuk menanggulangu bencana banjir yang merendam Jalur Lingkar Selatan (Jalingsel) Kota Sukabumi, Jawa Barat akibat adanya penyumbatan di saluran irigasi, Kamis.

"Kami mengerahkan delapan anggota tim reaksi cepat penanggulangan bencana untuk menanggulangi banjir yang merendam sebagian Jalingsel Sukabumi dan beberapa rumah akibat meluapnya air saluran irigasi yang berada di Kelurahan Cibeureumhilir, Kecamatan Cibeureum," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Kamis.

Menurut Novian, banjir ini disebabkan oleh turun hujan deras pada pukul 18.00 WIB sehingga debit air di saluran irigasi meningkat ditambah adanya penyumbatan sampah, akibatnya saluran irigasi tersebut tidak mampu menampung air sehingga melimpah ke permukiman dan Jalingsel Sukabumi.

Petugas yang diterjunkan langsung melakukan penanggulangan di titik yang memicu terjadinya banjir seperti membersihkan saluran irigasi yang tersumbat oleh sampah. Banjir baru bisa tertangani sekitar satu jam kemudian dan hingga pukul 20.00 WIB air sudah mulai surut.

Selain merendam permukiman warga dan Jalingsel Sukabumi, banjir mengakibatkan satu unit warung milik warga dan tembok penahan tanah (TPT) yang berada di sekitar saluran irigasi roboh. Namun, tidak korban jiwa maupun luka dan arus lalu lintas di Jalingsel Sukabumi yang awalnya tersendat akibat genangan air setinggi kurang lebih 20-30 cm sudah berangsur pulih karena air sudah surut.

"Hingga saat ini kami masih melakukan pendataan terhadap bangunan dan fasilitas umum maupun sosial yang terdampak banjir, sementara untuk kerugian masih dalam perhitungan," tambahnya.

Novian mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca ekstrem yang bisa terjadi kapan saja, sehingga memicu terjinya bencana hidrometeologi seperti banjir, longsor, angin puting beliung dan lainnya.
Baca juga: BPBD Sukabumi: Bencana hidrometeorologi landa enam kecamatan
Baca juga: BPBD: Ada 35 bencana di Kota Sukabumi pada Mei, tak ada korban jiwa
Baca juga: Usai gempa Garut BMKG waspadai potensi longsor dan banjir bandang

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2024