London (ANTARA) - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan memulai latihan tahunan kesiapsiagaan nuklir, Steadfast Noon, pekan depan, aliansi tersebut mengumumkan pada Kamis (10/10).

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menekankan pentingnya kesiapan dalam lanskap global yang semakin tidak stabil.

"Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, sangat penting bagi kami untuk menguji pertahanan dan memperkuat kemampuan, sehingga musuh tahu bahwa NATO siap dan mampu merespons segala ancaman," ujar Rutte di London, setelah bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Latihan itu akan digelar di tengah retorika nuklir yang semakin intens dari Presiden Rusia Vladimir Putin, yang telah beberapa kali mengeluarkan peringatan sejak negaranya memulai perang di Ukraina pada tahun 2022.

Dijadwalkan akan dimulai pada Senin, latihan tersebut akan melibatkan sekitar 60 pesawat, termasuk jet tempur F-35A dan pembom B-52, dan 13 negara anggota NATO.

Sekitar dua ribu personel militer akan berpartisipasi dalam misi simulasi yang melibatkan hulu ledak nuklir AS, meskipun tidak ada senjata aktif yang akan digunakan, konfirmasi pejabat NATO.

Latihan dua minggu itu akan berlangsung di "wilayah Laut Utara" dan akan diselenggarakan oleh Belgia dan Belanda.

Sumber: Anadolu

Baca juga: NATO peringatkan musim dingin terberat bagi Ukraina akibat perang
Baca juga: Rusia: NATO akan tetap bersikap anti-Rusia di bawah Sekjen Rutte
Baca juga: Ketua komite militer NATO: Aliansi lebih kuat dan siap dari sebelumnya

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024