Kota kumuh di daerah pinggiran Dhaka, Mirpur, adalah tempat tinggal satu masyarakat Muslim Bihari dan polisi mengatakan ketegangan di sana meningkat.
Badan urusan keadaan darurat mengatakan sembilan orang tewas termasuk delapan orang di kamp itu dan seorang lagi dibawa ke rumah sakit di Dhaka Tengah.
Pemicu pasti insiden itu tidak jelas.
"Kami dapat mengonfirmasikan jumlah korban delapan orang (di kamp itu). Semua mereka adalah warga Bihari," kata direktur badan pemadam kebakaran Mahabubur Rahman kepada AFP.
Setengah juta warga Muslim asal India tinggal di kamp-kamp pengungsi di negara itu sejak perang kemerdekaan melawan Pakistan tahun 1971.
Kendatipun tidak semuanya berasal dari negara bagian Bihar, India, mereka disebut sebagai para warga "Bihari" di Bangladesh.
Perasaan anti-Bihari mendalam di kalangan mayoritas Benggali Bangladesh karena para migran itu mendukung Pakistan dalam perang itu.
Sebagian besar korban di kamp itu dibakar sampai mati setelah rumah-rumah mereka dibakar dalam bentrokan itu, kata Rahman.
Seorang juru foto AFP di kamp itu mengatakan ia menghitung ada sembilan mayat di sana, semua mereka mengalami luka bakar.
Beberapa orang cedera setelah polisi menembaki para perusuh, tambah Rahman.
"Situasi kimi umumnya telah dikendalikan. Tetapi kami tidak dapat menemukan mayat-mayat dari kamp itu," katanya.
Seorang warga Bihari dibawa ke Rumah Sakit Djaka (Dhaka Medical College Hospital) di mana ia dinyatakan meninggal akibat luka-luka tembak, kata inspektur polisi Muzammel Hoque.
(H-RN/C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014