Jakarta (ANTARA) - Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) menyatakan bahwa dua anggota pasukan penjaga perdamaian terluka di menara observasi di markas UNIFIL di Naqoura, Lebanon, Kamis.
Menurut pernyataan dari akun resmi UNIFIL di X pada hari yang sama, dua anggota pasukan penjaga perdamaian terluka akibat terjatuh dari menara observasi setelah tank milik pasukan Israel menembakkan senjatanya ke menara observasi tersebut.
UNIFIL mengatakan meski luka-luka tersebut tidak serius tetapi kedua korban luka tersebut masih dirawat di rumah sakit.
UNIFIL menjelaskan bahwa pasukan Israel juga menembaki posisi PBB (UNP) 1-31 di Labbouneh dan mengenai pintu masuk bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung, dan merusak kendaraan serta sistem komunikasi.
“Sebuah pesawat nirawak IDF (pasukan Israel) terlihat terbang di dalam posisi PBB hingga ke pintu masuk bunker,” kata pernyataan tersebut.
UNIFIL melanjutkan, pada Rabu (9/10), pasukan Israel dengan sengaja menembaki dan menonaktifkan kamera pemantau perimeter posisi tersebut dan dengan sengaja menembaki UNP 1-32A di Ras Naqoura, tempat pertemuan Tripartit rutin diadakan sebelum konflik dimulai, merusak pencahayaan dan stasiun relai.
Selain itu, UNIFIL juga menyebutkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, pasukan Israel telah bentrok dengan Hizbullah di Lebanon, dan markas besar UNIFIL di Naqoura dan posisi-posisi di dekatnya telah berulang kali diserang.
UNIFIL mengingatkan pasukan Israel dan semua pihak tentang kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta menghormati hak-hak PBB yang tidak dapat diganggu gugat setiap saat.
“Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL hadir di Lebanon selatan untuk mendukung pemulihan stabilitas di bawah mandat Dewan Keamanan (PBB),” kata pernyataan itu.
“Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701. Kami menindaklanjuti masalah ini dengan dengan IDF,” tegas UNIFIL.
Indonesia memiliki sekitar seribu prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL di Lebanon.
Prajurit TNI tersebut bertugas di berbagai satuan UNIFIL, di antaranya Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATTA), dan Satgas Pendukung Markas (Force Headquarter Support Unit/FHQSU).
Mereka juga ditugaskan di Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer (Civilian Military Coordination/CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Diketahui bahwa sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Baca juga: TNI cek kabar dua prajuritnya di UNIFIL terluka karena serangan Israel
Baca juga: Pasukan penjaga perdamaian PBB pertahankan posisi di Lebanon
Baca juga: PBB pastikan UNIFIL akan lanjutkan misi di Lebanon
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024