Beirut (ANTARA) - Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan komunikasi diplomatik makin ditingkatkan menjelang sesi Dewan Keamanan PBB pada Kamis untuk mencapai gencatan senjata sementara dengan Israel.

“Ada kontak yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Prancis yang menyerukan sidang Dewan Keamanan untuk menghidupkan kembali upaya deklarasi gencatan senjata sementara guna membuka jalan bagi solusi politik,” kata Mikati dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya, Kamis.

Bulan lalu, AS, Uni Eropa, dan sembilan negara lainnya mendesak Israel dan Lebanon untuk menyetujui gencatan senjata selama 21 hari, namun proposal tersebut ditolak oleh Tel Aviv.

“Kami telah menegaskan kembali selama kontak diplomatik bahwa kami siap melaksanakan Resolusi PBB 1701 dengan syarat Israel mematuhi semua ketentuannya,” kata Mikati.

Diadopsi pada 11 Agustus 2006, resolusi tersebut menyerukan penghentian total permusuhan antara Lebanon dan Israel dan pembentukan zona demiliterisasi antara Garis Biru (perbatasan antara Lebanon dan Israel) dan Sungai Litani yang hanya mengizinkan tentara Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) untuk memiliki senjata dan perlengkapan militer di wilayah tersebut.

“Kekerasan, pembantaian, dan perusakan tidak akan menghasilkan solusi,” kata Perdana Menteri Lebanon.

Israel, sambungnya, harus dipaksa untuk menghentikan agresi destruktifnya.

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon terhadap apa yang mereka klaim menargetkan Hizbullah sejak 23 September, menewaskan sedikitnya 1.323 orang, melukai lebih dari 3.700 lainnya, dan membuat lebih dari 1,2 juta orang mengungsi.

Serangan udara tersebut merupakan peningkatan peperangan lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan brutal Tel Aviv di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 42.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, pasca serangan Hamas pada tahun lalu.

Kendati ada peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan Israel yang tampa henti terhadap Gaza dan Lebanon, Tel Aviv memperluas konflik tersebut dengan melancarkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Sumber : Anadolu

Baca juga: AS tak akan biarkan Lebanon menjadi Gaza kedua
Baca juga: Menlu Prancis sebut ancaman PM Israel terhadap Lebanon "provokasi"
Baca juga: Borrell desak gencatan senjata di Lebanon
Baca juga: PBB serukan gencatan senjata dan bantuan lebih banyak untuk Lebanon
Baca juga: UAE kirim lebih dari 200 ton bantuan kemanusiaan ke Lebanon


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024