Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengedukasi ibu-ibu PKK untuk mengelola sekaligus memastikan makan bergizi gratis di sekolah terjaga kesehatan dan kaya nutrisi.

"Kami melakukan mini riset supaya efisien untuk pangan yang berkelanjutan di Desa Lendola, Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, di mana kami bermitra dengan kepala desa, ibu-ibu PKK, dan SD, untuk program makan sehat pangan lokal di sekolah, dikelola di PKK dengan nominal Rp17 ribu per anak," kata Direktur Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek Sjamsul Hadi di Jakarta, Kamis.

Ia menegaskan dengan edukasi yang masif dan alokasi anggaran tersebut, sudah cukup bagi ibu-ibu untuk membawa bahan pangan lokal yang diproduksi dari rumah atau lahan sendiri.

“Untuk mendapatkan bahan dari desa tersebut sangat memungkinkan, karena ibu-ibu itu membawa bahannya dari rumah, bawa singkong, kacang-kacangan,” ucapnya.

Baca juga: Bappenas pastikan desain makan bergizi gratis manfaatkan pangan lokal

Selain memberdayakan ibu-ibu, Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek juga melakukan komunikasi dengan pemerintah di Kota Ternate, Maluku Utara, untuk menyediakan kebutuhan protein mengingat daerah tersebut, termasuk produsen penghasil ikan.

"Kami juga terus mengedukasi siswa didik melalui modul, membangun kesadaran sejauh mana ibu-ibu memahami pentingnya pangan lokal yang sehat, supaya mereka memilih menu pangan lokal yang disajikan kepada siswa," katanya.

Ia menjelaskan edukasi lewat modul kepada para siswa seputar pertanyaan terkait dengan sumber daya lokal di wilayah tersebut, termasuk memberikan soal-soal makanan yang termasuk sehat dan tidak sehat.

“Edukasi itu penting untuk kesadaran masyarakat demi membangun gerakan pangan lokal,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan membelanjakan anggaran senilai Rp800 miliar per hari.

Dia menjelaskan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadikan penguatan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu fokus utama, dengan investasi yang cukup besar pada program Makan Bergizi Gratis.

Program ini, yang jika diimplementasikan secara penuh, akan menjangkau hingga 82,9 juta penerima dan memakan anggaran sebesar Rp400 triliun.

“Kalau program ini sudah jalan, maka Badan Gizi Nasional akan belanja Rp1,2 triliun setiap hari untuk investasi SDM masa depan. Sekitar 75 persen dari Rp1,2 triliun itu untuk intervensi Makan Bergizi Gratis, itu kurang lebih Rp800 miliar setiap hari,” kata Dadan.

Baca juga: Tim ekonomi Prabowo buka peluang perubahan dana Makan Bergizi Gratis
Baca juga: Makan Bergizi Gratis belanjakan anggaran Rp800 miliar per hari
Baca juga: Peneliti: Inovasi menu penting di tengah dana terbatas Makan Gratis

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024