Beijing (ANTARA) - Saat liburan Hari Nasional selama sepekan yang berakhir pada Senin (7/10), para penumpang memadati stasiun-stasiun kereta cepat di China. Beberapa penumpang terlihat mengantre dengan rapi ketika bersiap menaiki kereta, sementara lainnya terlihat sibuk dengan ponsel pintar atau laptop mereka sambil menunggu kedatangan kereta.

Sektor perkeretaapian negara itu pada Senin mencatat lonjakan arus penumpang saat para pelancong kembali dari destinasi liburan mereka.

Total 13.103 kereta beroperasi pada Senin, termasuk 1.705 kereta tambahan yang dijadwalkan untuk memenuhi permintaan perjalanan yang meningkat dengan signifikan. Hal ini menandai rekor tertinggi untuk kapasitas operasional kereta dalam satu hari, menurut China State Railway Group Co., Ltd.

China telah membangun jaringan kereta cepat terbesar di dunia guna memenuhi kian tingginya permintaan masyarakat akan perjalanan yang nyaman dan praktis.

Total panjang jaringan kereta cepat yang beroperasi di China telah melampaui 45.000 kilometer, dengan kereta cepat Fuxing beroperasi di 31 daerah setingkat provinsi di seantero negeri.

Pertumbuhan volume transportasi kereta ini didukung oleh inovasi dan pengembangan berkualitas tinggi dalam teknologi perkeretaapian China. Khususnya, proyek kereta cepat Fuxing berhasil meraih Penghargaan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Negara China pada Juni 2024.
 
Sebuah kereta peluru berhenti di Stasiun Kereta Api Yiwu di jalur kereta berkecepatan tinggi Hangzhou-Wenzhou di Yiwu, Provinsi Zhejiang, China timur, 6 September 2024. ANTARA/Xinhua/Lyu Bin  


Dahulu, kereta lambat dengan warna hijau khasnya mendominasi kenangan perjalanan penduduk China.

Sejak Jalur Kereta Antarkota Beijing-Tianjin, dengan kecepatan 350 kilometer per jam, mulai beroperasi pada 2008, jaringan jalur kereta cepat modern yang berkembang pesat telah beroperasi secara efisien di perekonomian terbesar kedua di dunia itu.

Saat ini, perjalanan dari Hong Kong di China selatan ke Beijing di China utara dapat ditempuh sekitar delapan jam saja dengan kereta cepat, tulis seorang penumpang asal Kanada dengan username Lao Han di platform media sosial Xiaohongshu pada April tahun ini. Dia juga menambahkan bahwa dirinya menikmati pemandangan yang berbeda selama menempuh perjalanan dari daerah bagian selatan ke bagian utara negara tersebut.

Sebelumnya, kereta yang menghubungkan kedua kota tersebut membutuhkan waktu lebih dari 24 jam untuk perjalanan satu arah.

Pengalaman berkereta yang semakin cepat itu tidak hanya terbatas pada perjalanan Hong Kong-Beijing. Kini, banyak kereta peluru di seluruh China, beroperasi dengan kecepatan maksimum 350 kilometer per jam. CRRC Changchun Railway Vehicles Co., Ltd. di Changchun, Provinsi Jilin, China timur laut, merupakan salah satu produsen peralatan kereta utama di China dan telah lama berkontribusi dalam mempercepat opsi perjalanan kereta di negara itu.

Sejak 1990-an, kecepatan operasional kereta di China terus meningkat secara signifikan. CRRC Changchun Railway Vehicles telah meluncurkan sejumlah produk inovatif dan telah disempurnakan guna menyediakan teknologi yang mendukung akselerasi tersebut.

Khususnya, perusahaan itu memproduksi kelompok pertama kereta cepat dan kereta bawah tanah pertama di China. Pabrik-pabrik CRRC Changchun Railway Vehicles juga memproduksi kereta bawah tanah pertama di negara itu yang menggunakan bodi dan rangka dari campuran aluminium, kereta bawah tanah berbahan baja tahan karat (stainless steel), kereta monorel, kereta ringan dengan lantai rendah (low-floor), lokomotif listrik linear, dan kereta bawah tanah otomatis.

Pada Juli 2024, perusahaan tersebut memperkenalkan bogie (sasis atau kerangka yang membentuk set roda dengan gandar) yang terpasang di dalam (built-in) untuk kereta cepat yang dapat memenuhi kebutuhan kereta-kereta electric multiple unit (EMU) yang melaju hingga kecepatan 400 kilometer per jam.

Bogie tersebut berfungsi sebagai sistem penggerak dan salah satu komponen inti kereta. "Bogie ini berfungsi sebagai kaki kereta EMU," papar Zhou Dianmai, teknisi senior CRRC Changchun Railway Vehicles. Dengan bogietersebut, kereta dapat melaju lebih cepat dan lebih stabil, sekaligus meredam kebisingan.

Dibandingkan dengan bogie eksternal yang konvensional, bogie itu mengurangi bobot kereta hingga 20 persen. Hal ini berpengaruh dalam mengurangi konsumsi energi hingga 15 persen selama pengoperasian kereta, mengurangi keausan roda kereta sekitar 30 persen, dan mengurangi kebisingan roda kereta sekitar 2 desibel.

(Bersambung ke Bagian 2)

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024