Bursa regional Asia menguat sejalan dengan tren penguatan bursa Amerika Serikat (AS) yang di topang hasil risalah The Fed
Jakarta (ANTARA) -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah dipimpin saham-saham sektor teknologi.

IHSG ditutup melemah 21,20 poin atau 0,28 persen ke posisi 7.480,08. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,36 poin atau 0,25 persen ke posisi 928,76.

“Bursa regional Asia menguat sejalan dengan tren penguatan bursa Amerika Serikat (AS) yang di topang hasil risalah The Fed," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Dalam risalah tersebut menunjukkan dukungan para pembuat kebijakan untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga.

Di sisi lain pasar juga mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed yang agresif, seiring dengan menunjukkan tidak semua pejabat The Fed setuju dengan penurunan yang agresif.

Baca juga: IHSG menguat ikuti bursa kawasan Asia dan global

Baca juga: IHSG Kamis dibuka menguat 0,58 poin


Presiden Dallas Fed Bank Lorie Logan menginginkan pengurangan yang lebih kecil mengingat risiko kenaikan inflasi yang masih nyata dan ketidakpastian prospek ekonomi.

Pelaku pasar memperkirakan pemangkasan sebesar 25 basis poin dilakukan sebagai upaya menyeimbangkan keyakinan inflasi dengan kekhawatiran pasar tenaga kerja.

Sementara itu, dari China, Bank Sentral China (PBoC) memberikan dukungan untuk pasar dengan meluncurkan fasilitas yang menawarkan akses perusahaan ke likuiditas senilai 70,6 miliar dolar AS untuk meningkatkan kepercayaan pada ekonomi.

Langkah ini bertujuan untuk menyalurkan lebih banyak likuiditas ke pasar saham, yang mana sebelumnya Petinggi PBoC- Pan Gongsheng mengungkapkan langkah tersebut akan secara signifikan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengakses dana guna membeli saham.

Dari dalam negeri, menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran pada pekan depan tampaknya menjadi perhatian pasar.

Pelaku pasar menantikan siapa yang akan duduk sebagai menteri dalam Kabinet Prabowo Subianto.

Pelaku pasar berharap pemilihan sebagai menteri paham akan situasi global saat ini sehingga akan menjaga perekonomian nasional dan juga Menteri yang sejalan dengan visi dan misi presiden sehingga ini mempermudah langkah presiden baru masa transisi dan menjaga keberlanjutan agar dapat berjalan dengan lebih cepat.

Sebelumnya, Prabowo terlihat memilih keberlanjutan kebijakan dengan mayoritas incumbet menteri diprediksi akan kembali masuk ke kabinet baru.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 1,68 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor infrastruktur yang naik masing- masing sebesar 0,42 persen dan 0,02 persen.

Sedangkan, tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 0,76 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor industri yang masing- masing turun sebesar 0,76 persen dan 0,34 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KOBX, LIVE, DMMX, MSKY dan TMPO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni LEAD, MANG, CITY, BUKA dan PDPP.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.078.430 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,54 miliar lembar saham senilai Rp9,08 triliun. Sebanyak 257 saham naik 279 saham menurun, dan 251 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 102,89 poin atau 0,26 persen ke 39.380,89, indeks Hang Seng menguat 614,74 poin atau 2,98 persen ke 21.251,98, indeks Shanghai menguat 43,06 poin atau 1,32 persen ke 3.258,86, dan indeks Strait Times melemah 10,36 poin atau 0,29 persen ke 3.585,29.

Baca juga: IHSG ditutup melemah di tengah 'wait and see' data-data ekonomi AS

Baca juga: IHSG diprediksi menguat seiring sentimen domestik dan global

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024