Target APBD tercapai, namun di APBD-P target kami dinaikkan, sehingga perlu langkah optimalisasi agar bisa capai target. Selain itu, faktor defisitnya dana transfer dari pusat juga menjadi faktor untuk menemukan cara agar penerimaan dari pajak bisa l
Batam (ANTARA) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam, Kepulauan Riau, menyampaikan Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) olahraga permainan seperti GOR bulu tangkis, lapangan futsal hingga sarana gym, menjadi sumber objek pajak baru dalam meningkatkan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Kepala Bapenda Kota Batam Raja Azmansyah di Batam, Kamis, mengatakan, pajak olahraga permainan hingga kini sudah masuk Rp1,2 miliar atau 58,57 persen, dari target sebesar Rp2,2 miliar.

Pihaknya terus mendata objek pajak baru untuk memberikan dampak yang positif terhadap capaian target realisasi penerimaan asli daerah (PAD).

“Target APBD tercapai, namun di APBD-P target kami dinaikkan, sehingga perlu langkah optimalisasi agar bisa capai target. Selain itu, faktor defisitnya dana transfer dari pusat juga menjadi faktor untuk menemukan cara agar penerimaan dari pajak bisa lebih baik,” ujar Azmansyah.

Selain pajak olahraga permainan, pajak wahana rekreasi dan tempat wisata juga menjadi sumber baru dalam meningkatkan PAD, yaitu telah mencapai Rp233 juta atau 572 persen, dari target Rp40,8 juta.

“Yang over penerimaan itu adalah pajak reklame berjalan pada kendaraan dari target Rp43 juta, sudah tercapai Rp929 juta atau 1,969 persen,” kata dia.

Menurut Azmansyah, adapun upaya yang telah dilakukan oleh Bapenda Batam dengan menghadirkan program relaksasi pajak, yang diharapkan bisa menarik minat wajib pajak untuk segera melunasi tunggakan mereka kepada daerah.

Kemudian, upaya lainnya adalah terus melakukan penarikan aktif untuk piutang yang masih macet hingga kini.

“Piutang ini kan nilainya cukup banyak. Kalau bisa ditarik semua tentunya. Setiap tahun kami menargetkan piutang yang bisa ditarik mencapai Rp40 miliar. Ini upaya untuk mencapai realisasi target yang sudah ditetapkan,” kata dia.

Azmansyah menambahkan pada tahun ini Kota Batam mulai menerapkan UU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD) kepada objek pajak baru, dengan harapan bisa menambah PAD.

“Pada anggaran perubahan kami ditargetkan Rp1,4 triliun. Alhamdulillah sekarang sudah di angka Rp1 triliun atau 75,85 persen,” ujar dia.

Dengan begitu, Bapenda Batam terus berupaya jemput bola untuk mengoptimalkan penerimaan pajak daerah setempat.

“Terbaru kami juga melakukan survei terhadap objek pajak baru di sektor makan dan minum. Dengan harapan tahun 2025 penerimaan lebih optimal,” kata Azmansyah.

Baca juga: Bapenda Batam gandeng Kejari selesaikan piutang pajak
Baca juga: Bapenda: Penerimaan pajak di Batam hingga September capai Rp905 miliar
Baca juga: Bapenda Batam berlakukan penghapusan denda PBB-P2 hingga Desember

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024