Washington (ANTARA) - Calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menolak ikut serta dalam debat capres kedua menghadapi lawannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, sebagaimana diajukan media Fox News.
Melalui media sosial Truth pada Rabu, Trump mengklaim dirinya memenangi dua debat presiden -- masing-masing menghadapi Biden pada Juni dan Harris awal bulan lalu -- dan menegaskan bahwa debat selanjutnya "tak diperlukan lagi".
Fox News sebelumnya menyatakan telah membuat tawaran terakhir untuk menyelenggarakan debat antara Trump dan Harris. Media tersebut mengusulkan debat dilaksanakan pada 24 atau 27 Oktober di Pennsylvania.
Terkait alasannya menolak debat kedua dengan Harris, mantan presiden itu mengatakan bahwa dirinya "semakin unggul dalam berbagai survei dengan selisih yang semakin jauh, dan unggul di semua negara bagian 'medan tempur'".
"Hal pertama yang akan dilakukan seseorang yang kalah adalah 'meminta pertandingan ulang', padahal sudah terlambat, pemungutan suara sudah berjalan -- Tak akan ada pertandingan ulang!" kata Trump.
"Di samping itu, Kamala sudah menegaskan kemarin bahwa kebijakannya takkan jauh berbeda dengan Joe Biden. Karena itu, tak perlu lagi ada debat," lanjutnya.
September lalu, Trump juga menolak tawaran debat setelah Harris menerima undangan dari media CNN untuk menghadapinya kembali dalam debat yang direncanakan pada 23 Oktober.
Setelah performa yang buruk dalam debat melawan Trump, Juni lalu, Joe Biden mengundurkan diri sebagai calon presiden AS dan mendukung Harris sebagai penggantinya.
Sementara, debat pertama antara Harris dan Trump berlangsung pada 10 September lalu.
Usai debat pertamanya, Harris segera mendorong supaya digelar debat kedua. Namun, Trump menyatakan dirinya tak akan lagi tampil dalam debat capres AS dan mengklaim telah menang menghadapi "Kamerad Kamala Harris".
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump kepada Harris: "Sudah terlambat untuk debat lainnya"
Baca juga: Trump tidak ingin lagi berpartisipasi dalam debat lawan Harris
Baca juga: Trump klaim Harris gagal gaet kepercayaan warga Amerika selama debat
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024